Share

Bukit Kasih, Simbol Kerukunan Antar Agama

Winda Destiana, Jurnalis · Rabu 16 Oktober 2013 19:22 WIB
https: img.okezone.com content 2013 10 16 408 882361 6ZdrriUVFs.jpg Bukit Kasih, Manado (Foto: wikipedia)

JIKA anda bosan menjelajahi hutan dan berjemur di pantai, ada baiknya jika anda mencoba berwisata religi di Manado. Tak hanya terkenal dengan destinasi keindahan taman laut yang indah, Manado juga mengajarkan bagaimana ketika lima agama dapat hidup rukun berdampingan.

Simbol kerukunan dan perdamaian antar umat beragama sangat tercermin pada sebuah tugu yang berdiri kokoh pada kaki bukit. Tugu setinggi 22 meter itu dibuat berbentuk persegi lima sebagai lambing kelima agama yang ada di Indonesia. Yang membuat mata terkagum-kagum adalah terdapat pahatan di masing-masing dindingnya yang berisikan ajaran kelima agama tersebut. Hal ini membuktikan bahwa kelima agama dapat menyatu di bukit ini.

Follow Berita Okezone di Google News

Seperti yang dilansir dari situs Indonesia.Travel, Rabu (16/10/2013), Bukit Kasih terletak di Desa Kanonang di Kawangkoan, sekitar 55 kilometer dari Manado, Sulawesi Utara. Dibangun pada tahun 2002 sebagai pusat spiritual di mana semua pemeluk agama di Indonesia bisa berkumpul, bermeditasi dan di sisi tempat ibadah ini terdapat bukit tropis yang rimbun dan berkabut.

Bukit ini disebut Bukit Kasih karena orang-orang dari agama yang berbeda dapat berkumpul dan berdampingan dalam beribadah sebagai simbol keharmonisan beragama. Terdapat lima rumah ibadah di sini, sebuah gereja Katolik, sebuah gereja Kristen, kuil, mesjid dan candi Hindu yang dibangun di puncak kedua. Pada puncak pertama adalah sebuah salib putih dengan tinggi 53 meter yang dapat dilihat bahkan dari pantai Boulevard di Manado. Selain itu, tempat ini diyakini menjadi tempat asli nenek moyang suku Minahasa, Toar dan Lumimuut tinggal. Terlihat dari ukiran Wajah mereka di lereng bukit di bawah puncak kedua.

Sepanjang perjalanan menuju tempat ini anda akan dimanjakan oleh pemandangan alam yang sangat indah seperti teluk Manado, melintas di kota bunga Tomohon, kemudian untuk ke bukit kasih ini anda harus melewati hutan pinus dan pemandian air panas Lahendong, Taman Wisata Toar Lumimuut Sonder dan Gua Jepang di Kiawa, Kawangkoan.

Konon, dulunya tempat wisata ini dinamakan Bukit kasih karena dua alasan. Di bukit ini pernah ada sebuah legenda tentang cinta terlarang sepasang Ibu dan Anak yang kemudian menikah. Tak heran jika di tempat ini terdapat salah satu sisi bukit menampakkan rupa wajah Toar (sang anak) dan Limumuut (sang Ibu) yang diyakini masyarakat setempat sebagai nenek moyang mereka.

Selain itu, alasan kedua adalah bukit ini menjadi simbol cinta kasih dan perdamaian antar umat beragama dengan dibangunnya para tempat ibadah kelima agama tersebut. Kelima tempat ibadah itu dibangun berdampingan. Untuk mencapainya anda harus menapaki sekitar 2435 anak tangga yang berkelok-kelok. Di kanan dan kiri anak tangga terdapat simbol-simbol salib pemberhentian Tuhan Yesus menjelang penyalibannya.

Bukit kasih ini dibangun sekitar tahun 1999 di sebuah akwasan bukit tropis berdinding terjal nan berkabut. Uniknya lagi bukit inidibangun tepat diatas sumber air panas dari Gunung Soputan. Tak heran jika anda nantinya akan mencium banyak bau belerang dan melihat asap putih yang keluar dari celah dinding batu.

Di kawasan ini pula terdapat kolam pemandian air panas yang dalamnya mencapai 100 meter lebih. Di kolam ini anda tidak bisa menceburkand iri begitu saja karena suhu nya sangat panas. Untuk merebus telur saja hanya dibutuhkan waktu 10 menit. Kebayang seperti apa panasnya?

Nah, bagi anda yang ingin merasakan indahnya kebersamaan dalam perbedaan, tidak ada salahnya jika anda menggunakan waktu liburan anda untuk berwisata ke kota Manado ini.

(ftr)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini