JAKARTA – Jembatan Kota Intan di Kota Tua, Jakarta Barat dikenal karena kisah misteri. Di balik kisah misterinya, jembatan ini punya sejarah menarik.
Â
Jembatan Kota Intan terletak di Kota Tua, Jakarta Barat dikenal sebagai Batavia saat masa Kolonial. Pada abad ke-17, Pemerintah Belanda membangun Jembatan Kota Intan untuk menghubungkan Kali Besar Barat dan Kali Besar Timur.
Â
Awalnya, Jembatan Kota Intan terbuat dari kayu dan dilengkapi pengungkit. Hal ini agar sisi bawah jembatan bisa terangkat ketika ada kapal atau perahu yang sedang melintas.
Â
Pada masa Kolonial Belanda, kapal pembawa komoditi dari atau ke Pelabuhan Sunda Kelapa pasti melintasi Jembatan Kota Intan.
Â
Hal unik lainnya dari jembatan ini adalah sempat berganti-ganti nama. Setelah dibangun Pemerintah Belanda, jembatan ini disebut dalam bahasa Inggris, yaitu Engeise Brug. Saat itu tidak jauh dari jembatan terdapat benteng milik Inggris.
Â
Selain itu, nama jembatan ini sempat diubah menjadi Jembatan Tengah, karena pengelolaannya dikontrol pemerintah Nederland Hindia. Namun, tahun 1900 nama jembatan kembali berubah menjadi Jembatan Pasar Ayam. Karena, ketika itu di sekira jembatan terdapat pasar ayam yang ramai dikunjungi.
Â
Selanjutnya, tahun 1938 di Pemerintahan Ratu Juliana jembatan direnovasi, sehingga namanya berubah menjadi Jembatan Ratu Juliana. Terakhir, namanya diubah menjadi Jembatan Kota Intan, karena di dekatnya terdapat sebuah kastil yang disebut ‘Diamond’.
Â
Dalam bahasa Indonesia, ‘Diamond’ memiliki arti berlian atau intan. Oleh karenanya, sampai sekarang namanya menjadi Jembatan Kota Intan. Demikian dikutip dari Indonesia.travelguide, Rabu (29/7/2015).
Follow Berita Okezone di Google News
(jjs)
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.