TENTERAMNYA kehidupan masyarakat Hindu di Bali yang masih melestarikan adat leluhur mereka akan lebih terasa saat Anda mendatangi Desa Wisata Penglipuran. Di sini, Anda bisa merasakan suasana desa yang cantik dan tenang, seperti yang banyak muncul dalam sinetron FTV, loh.
Desa wisata ini pertama kali diklaim pada 1995 dan dijadikan percontohan. Desa ini awalnya telah banyak menarik wisatawan mancanegara, namun sekarang wisatawan domestik tidak mau kalah untuk mencicipi kehidupan dengan tradisi adat yang kental di sana.
Desa yang namanya berasal dari kata Pengeling Pura (tempat suci untuk mengenang para leluhur) ini dikatakan berbagai sumber telah ada sejak lama dan masyarakatnya tidak terpengaruh globalisasi. Contohnya, di dalam desa ini tidak ada kendaraan bermotor yang dipakai dan diperbolehkan masuk ke dalan
Jika menginap di sini, Anda akan bisa merasakan suasana desa yang sejuk dan asri, karena lokasinya yang berada di ketinggian dan karena lahan desa yang 40 persen didominasi hutan bambu. Apiknya tata bangunan di sana yang didominasi bahan bambu hingga angkul-angkul atau jenis pintu khas Bali akan memanjakan mata.
Di hari spesial seperti menjelang Hari Raya Galungan yang diperingati setiap enam bulan sekali, akan membuat desa semakin cantik dengan kehadiran penjor di tiap-tiap rumah. Masyarakat di sana, khususnya para gadis akan keluar dengan pakaian adat sambil membawa banten menuju pura.
Desa Adat Penglipuran bisa Anda datangi di Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Mudahnya, lokasi wisata ini ada di sekitar kawasan Kintamani atau Gunung Batur. Biaya masuknya pun cukup murah untuk sekali kunjungan, berkisar antara Rp10.000 sampai Rp30.000 untuk wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
(fid)