SEEKOR anak gajah yang diberi nama Erin memiliki kondisi tidak sempurna, karena belalainya harus terpotong akibat ulah pemburu yang menjeratnya di hutan. Beruntung, Erin dapat tertolong dan kini kembali pulih dan dirawat di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Lampung.
Banyak wisatawan yang berempati dengan Erin ketika berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas. Para wisatawan pun diperbolehkan untuk lebih dekat dengan anak gajah yang diperkirakan berusia 3 tahun tersebut.
Wisatawan tampak memberikan makanan yang disukai Erin agar kondisi kesehatannya kembali pulih. Akun instagram @anakmuda.medan memberikan informasi lengkap mengenai Erin.
Dalam captionnya, diterangkan jika Erin, ditemukan di hutan Taman Nasional Way Kambas oleh ERU (Elephant Response Unit) dengan kondisi belalai terputus, lemah, kurus, dan sakit. Belalainya putus akibat terkena jerat pemburu di hutan.
Belalai adalah tangan bagi para gajah, sangat penting untuk makan dan minum. Erin ditinggal oleh kelompok serta induknya karena kondisinya yang lemah akibat kesulitan mengambil makanan dan minum.
Kini Erin berada di PKG (Pusat Konservasi Gajah) T.N Way Kambas. Berkat pertolongan Tuhan, Dokter Hewan, Mahout, serta para petugas lainnya kondisi Erin sekarang menjadi lebih baik.
Meski begitu, Erin masih tetap kesulitan untuk makan karena kondisi belalainya, semakin besar Erin semakin sulit untuk menjangkau dan mengambil makanan terutama rumput. Erin masih harus dibantu untuk mengambil makanan supaya pakan yang dikonsumsi mencukupi tubuhnya.
Rp50.000/hari untuk membayar petugas yang mengambilkan rumput untuk Erin, belum lagi biaya kesehatan yang bisa sampai 4-5 juta untuk sekali treatment setiap minggunya.
Maka dari itu, bantu mereka untuk menjaga dan merawat Erin. Bantuan serta donasi Anda sangat dibutuhkan oleh mereka.
Save Erin, Save Sumatran Elephant.
Salam Lestari!
(fid)