HARI Raya Waisak yang dilaksanakan oleh umat Buddha sedunia membuat sebagian wisatawan bertanya-tanya akan perijinan mengunjungi candi-candi bernafaskan Buddha. Candi-candi cantik dan bersejarah seperti Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi yang banyak di sambangi oleh para turis domestik dan mancanegara.
Walaupun sudah banyak yang berkunjung dan menjadi salah satu candi termashur di Pulau Jawa, aturan mengenai mengunjungi Candi Borobudur saat Hari Raya Waisak dan digelarnya ritual keagamaan berlangsung masih dipertanyakan.
Dilansir dari Trippy.com pada Kamis (11/5/2017), yang merupakan situs berbagi informasi mengenai traveling bagi para traveler menyatakan jawaban dari beberapa wisawatawan yang pernah mengunjungi Candi Borobudur.
Jawaban pertama menyatakan ketika Waisak, masyarakat akan berkumpul di candi pada pukul 8 pagi, dan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Borobudur. Arak-arakan ini akan menjadi daya tarik tersendiri, misalnya melihat cara mereka berpakaian. Tapi, keuntungan Anda untuk mempelajari relief Candi Borobudur akan sedikit.
Kemudian pada jawaban lainnya menyatakan perayaan Waisak di candi memang memiliki daya tarik tersendiri untuk disaksikan, akan ada kerumunan orang kira-kira sebanyak 15.000 orang yang turut berpartisipasi merayakan Waisak. Pengunjung diperbolehkan melihat perayaan Waisak namun tidak diijinkan naik ke Candi Borobudur selama prosesi berlangsung.
Pada sore hari, para biksu Buddha akan melakukan ritual Pradaksina (berjalan mengelilingi Borobudur tiga kali sambil merenungkan dan meneriakkan mantra) lalu dilanjutkan dengan penerangan 1.000 lentera yang akan dilepaskan ke langit dan membuat pemandangan langit jadi sangat indah.
Jadi, jika Anda berniat mengunjungi candi Buddha saat Waisak dan menjelajahinya, Anda tidak mungkin dapat melakukannya, tetapi jika Anda berada di daerah Yogyakarta atauMagelang pada hari Waisak maka akan menjadi pengalaman berharga untuk menyaksikan atau berpartisipasi dalam Perayaan Waisak.
Follow Berita Okezone di Google News
(ndr)
