NUSA DUA - Maskapai penerbangan Ethiopian Airlines akan membuka penerbangan langsung ke Jakarta yang diharapkan mendorong potensi perdagangan dan pariwisata dari Afrika di Indonesia dan sebaliknya.
"Segera setelah kami memfinalisasi pengaturan, kami akan memulai penerbangan langsung ke Jakarta," kata Presiden Direktur Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam di sela-sela Forum Indonesia Afrika (IAF) di BNDCC Nusa Dua, Bali, Rabu (11/4/2018).
Menurut Tewolde, pasar Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan dan potensial sehingga pihaknya optimistis dengan peluang konektivitas udara tersebut.
Dia menjelaskan dengan adanya penerbangan langsung itu maka para pelaku bisnis dan wisatawan khususnya dari Indonesia dapat lebih leluasa dengan akses yang lebih mudah mengingat Addis Ababa, ibu kota Ethiopia merupakan pusat penerbangan di Afrika.
"Jadi untuk wisatawan dari Indonesia, mereka akan mendarat di Addis Ababa dengan penerbangan langsung dan Addis Ababa menghubungkan 58 destinasi di Afrika," ucapnya.
Dalam waktu dekat, kata dia, penerbangan tersebut akan segera terlaksana karena masih masih menunggu slot jadwal di Jakarta. "Kami sudah mengantongi izin dan kami akan meminta slot karena itu merupakan hal yang penting," ucapnya.
Sebelumnya maskapai penerbangan pelat merah negara yang berada di Afrika Timur itu telah melayani rute di Asia di antaranya Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Hong Kong, China dan India.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan pembukaan jalur udara ini merupakan upaya nyata untuk meningkatkan konektivitas antara Indonesia dengan negara-negara Afrika melalui Ethiopia.
"Memang masih sangat dirasakan adanya kekurangan konektivitas di antara Indonesia dengan Afrika, termasuk 'air connectivity'. Oleh karena itu, kesepakatan untuk melakukan 'direct flight' dari Jakarta ke Addis Ababa merupakan suatu terobosan baru," ujarnya.
Menurut Menlu RI, peningkatan konektivitas antara Indonesia dengan negara-negara di wilayah Afrika sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan ekonomi Indonesia dan Afrika.
"Pada saat kita ingin meningkatkan hubungan ekonomi dengan Afrika maka isu konektivitas penting. Isu konektivitas menjadi sangat penting artinya sebagai penopang upaya meningkatkan kerja sama ekonomi, utamanya di bidang perdagangan," ujar Retno.
Follow Berita Okezone di Google News