INDONESIA akan mengusulkan tiga taman nasional menjadi cagar biosfer dunia sehingga jumlahnya yang tercatat di UNESCO bertambah menjadi 14. Lalu, apa dampak penetapan status cagar biosfer ini pada konservasi lingkungan?
Pada April lalu, Gunung Rinjani ditetapkan sebagai geopark dunia oleh organisasi di bawah PBB yang mengurusi pendidikan, keilmuan dan Kebudayaan, UNESCO. Tak lama kemudian, Taman Nasional Gunung Rinjani yang menaungi gunung tertinggi kedua di Indonesia diusulkan menjadi cagar biosfer dunia.
Menurut ahli geologi yang juga ketua tim pengajuan geopark Rinjanji, Heryadi Rachmat, pengusulan Taman Nasional Gunung Rinjani sebagai cagar biosfer dunia memang sudah menjadi program pemerintah.
Baca Juga: 4 Foto Ini Buktikan Iqbaal Ramadhan Tak Hanya Tampan dan Pintar, Tapi Juga Saleh
"Itu memang sudah menjadi programnya provinsi, LHK mencanangkan itu karena memang statusnya yang sudah menjadi kawasan konservasi, ya sebagai taman nasional, hutan lindung kemudian sekarang menjadi UGG, Unesco Global Geopark," ujar Heryadi kepada BBC Indonesia, pekan lalu.
Selain Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman Nasional Berbak Sembilang di Sumatra Selatan dan Jambi, serta Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum di Kalimantan Barat pula diusulkan menjadi cagar biosfer.
Danau Sagara Anak Gunung Rinjani (Foto: Risna Nur Rahayu/Okezone)
Pakar biologi konservasi dari Universitas Indonesia, Jatna Supriatna, menuturkan keistimewaan Taman Nasional Berbak Sembilang lantaran daerah rawa itu menjadi tujuan migrasi burung-burung dari berbagai wilayah di dunia, termasuk dari Siberia.
"Tapi di situ dikelilingi oleh banyak sekali perusahaan, masyarakat yang merambah. Ini maksudnya supaya mereka ikut terlibat di dalam Berbak itu," cetusnya.
Bagaimana dengan Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum yang terletak di hulu Sungai Kapuas itu? Jatna yang puluhan tahun menggeluti bidang konservasi lingkungan menuturkan danau ini merupakan pusat dari Sungai Kapuas. Sentarum bukanlah danau yang tunggal, namun mosaik dari sekitar 80 danau beragam ukuran. Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional pada 1999. Dengan luas 132.000 hektare, Taman Nasional Danau Sentarum menyandang status lahan basah terluas kedua di Asia.
"Dia betul-betul banyak mempengaruhi kehidupan, di situ banyak masyarakat yang harus terlibat," ujar dia.
Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (Foto: Getty Images)
Direktur Eksekutif Riak Bumi, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang fokus mengembangkan kearifan lokal di Danau Sentarum, Valentinus Heri mendukung upaya pemerintah untuk menetapkan kawasan Danau Sentarum sebagai cagar biosfer, menyebutnya sebagai 'langkah yang tepat'.
Danau air tawar di Kalimantan Barat ini adalah sandaran hidup bagi warga Melayu dan Dayak selama ratusan tahun, baik lewat sektor perikanan maupun perkebunan. Hutan tropis dan kompleks rawa di sini juga menjadi habitat satwa, termasuk orangutan dan bekantan
Heri pun menuturkan apa yang selama ini menjadi ancaman bagi pelestarian alam di taman nasional itu. "Masalah yang mengancam taman nasional ini juga terkait aktivitas masyarakat di luar kawasan. Artinya seperti perusahaan-perusahaan perkebunan, mereka ada aktivitas di sekitar kawasan. Misalnya, kondisi air akibat pembukaan hutan itu juga berdampak dalam kawasan taman nasional," jelasnya.
Taman Nasional Danau Sentarum (Foto: Getty Images)
Pelestarian lebih intens
Lalu, apa implikasi dari penetapan status cagar biosfer terhadap ketiga taman nasional ini? Menurut Jatna, penetapan status itu pada dasarnya untuk meningkatkan pelestarian dan konservasi, terutama dari elemen masyarakat yang tinggal di wilayah itu.
"Artinya concern taman nasional itu juga concern masyarakat sekitar. Biosfer kan kira-kira itu. Daerah-daerah itu memang daerah yang sensitif makanya perlu ada masyarakat dan perusahaan dan stakeholder semuanya ikut terlibat dalam pengembangannya," jelas Jatna.
Senada, Heryadi menuturkan dengan ditetapkannya Taman Nasional Gunung Rinjani seluas 41 ribu hektar dan terdiri dari pegunungan dan savana yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ini sebagai cagar biosfer, akan membuat konservasi lingkungan menjadi lebih intens.