Potensi Wisata Gunungkidul Bisa Samai Nusa Dua Bali?
MENGUTIP sebuah artikel berjudul āMonterrey di Gunungkidulā karya pengamat ekonomi, Cyrillus Harinowo yang sempat di terbitkan oleh Koran Sindo pada tahun 2010 lalu, disebutkan bahwa "Gunungkidul memiliki potensi pengembangan daerah seperti Nusa Dua Bali atau Lombok selatan, karena karakteristiknya yang hampir sama,".
Kalimat tersebut seolah menjadi sebuah āmantraā ampuh yang berhasil menyihir para pelaku industri pariwisata dalam negeri untuk mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul. Jika melihat kondisi perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat setiap tahunnya, secara tidak langsung membuktikan bahwa sektor pariwisata berhasil membawa angin segar bagi perekonomian lokal.
Ā Baca juga: Intip Potongan Rambut Nabi Muhammad SAW di Museum Turki
Contoh kecilnya adalah objek wisata Goa Pindul yang kini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat menyambangi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak diresmikan pada 2011 lalu, Desa Beriharjo yang terletak di Kecamatan Karangmojo itu berhasil mengantongi income senilai Rp2 miliar per tahun.
Bayangkan jika seluruh potensi wisata yang ada di kawasan Gunungkidul dioptimalkan sebaik mungkin. Tentu istilah āMonterrey di Gunungkidulā bukan hanya sekadar impian semata. Apalagi, Candi Borobudur telah dimasukkan dalam daftar 4 destinasi super prioritas yang diputuskan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Peluang untuk menggaet lebih banyak wisatawan nusantara (wisnus) maupun mancanegara (wisman) pun akan menjadi lebih besar.
Terlebih lagi, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata telah menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2019 mendatang.
Ā Baca juga: Di Negara Ini, Kamu Bisa Tahu Perempuan yang Masih Perawan Hanya dengan Lihat Gaya Rambutnya!
āGunungkidul ini memang luar biasa. Dulu bisa dikatakan bahwa kawasan ini sebagai pusat kemiskinan dan kelaparan tertinggi di DIY, bahkan di Indonesia. Terus akhirnya maju hingga seperti saat ini, karena begitu banyak potensi alam yang dimilikinya,ā ujar Cyrillus Harinowo, dalam diskusi mengenal lebih lanjut kekuatan industri pariwisata Gunung Kidul bersama PT. Bank Central Asia Tbk (BCA), di Paradika Resort, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 29 September 2018.
Lalu, apa saja potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul?
Menurut penuturuan Cyrillus Harinowo, yang juga menjabat sebagai Komisaris Independent BCA, saat ini Gunungkidul memiliki 13 taman bumi atau geopark yang telah diakui UNESCO. Tidak hanya itu, ada sekitar 22 pantai unik yang dapat dikunjungi para wisatawan. Kenapa disebut unik? Cyrillus mengatakan bahwa setiap pantai di Gunungkidul memiliki formasi bebatuan yang berbeda-beda.
Ā
āBelum banyak yang tahu bahwa dibalik Pantai Indrayanti itu ada Pantai Trenggole. Pantai ini masih bersih, sepi, pasirnya lembut, dan saat air surut, banyak petani-petani yang memetik rumput laut. Itu bisa jadi daya tarik di mata wisatawan,ā paparnya.
Ā Baca juga: Bali Akan Terapkan Aturan Baru, Dilarang Pakai Pakaian Seksi Sembarangan
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini Pemeritah Kabupaten telah menyiapkan masterplan yang dibangun secara tematik, sehingga ke depannya, beberapa spot wisata akan difokuskan untuk kegiatan tertentu.
"Ada pembagian zonasinya. Pantai Sepanjang rencananya dikembangkan sebagai lokasi sport tourism, dan menjadi marketplace yang akan dibangun secantik mungkin," tutur Cyrillus .
Dari segi nature atau alam, potensi Gunungkidul memang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Namun bagaimana jika berbicara soal atraksi yang diciptakan dari tangan manusia atau human made?
Pria yang akrab disapa Pak Rhino itu mengatakan bahwa beberapa waktu lalu, beredar kabar bahwa perusahaan yang mengelola Jatim Park di Batu, Malang, telah mengakusisi lahan seluas 20 hektar.
Ā Baca juga: 4 Cara Merawat Rambut agar Tetap Sehat dan Indah
Sementara dari segi amenitas,termasuk di dalamnya menyangkut kebersihan, ia sempat menceritakan sebuah kisah menarik yang menjadi salah satu alasan utamanya untuk mengembangkan pariwisata Gunung Kidul.
"Saya ini orang jogja, sampai saya lulus di UGM pindah ke Jakarta belum pernah ke Gunungkidul. Pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini tahun, 2004 saat saya sudah di berada di BCA," kata Cyrillus.
"Jadi waktu itu saya ada acara di Dusun Jati Semanuk. Saat saya pergi ke toilet, air krannya jernih sekali. Menurut masyarakat setempat, ternyata desa itu memiliki sumber air dari Bribin. Dari sinilah saya yakin, Gunungkidul berpotensi untuk dikembangkan," sambungnya.
Pada tahun 2010, Cyrillus kembali mengunjungi kawasan Gunungkidul. Di satu titik, ia melihat hamparan Samudera Indonesia yang terlihat jelas dari bukit-bukit kapur. Satu bulan sebelumnya ia baru saja jalan ke California dan menyaksikan pemandangan yang sama.
"Setelah melihat itu, saya langsung menulis artikel Monterrey di Gunungkidul yang dimuat oleh Koran Sindo pada tahun 2010. Gunungkidul benar-benar memiliki prospek yang sangat besar untuk jadi Nusa Dua Bali," ungkapnya.