KAMAR tidur adalah tempat ternyaman bagi banyak orang. Terlebih para ahli mengatakan untuk mendapatkan kesehatan yang baik, setiap orang membutuhkan waktu tidur 8 jam sehari. Suasana kamar tidur turut berpengaruh terhadap hal tersebut.
Atas dasar itulah, para ahli di Inggris menghabiskan waktu selama sembilan bulan untuk mengembangkan kamar hotel canggih secara cermat. Mereka membuat desain kamar hotel 'woom' yang terlihat seperti kepompong. Desain ini terinspirasi oleh rahim perempuan. Para tamu yang menginap diharapkan merasa seperti tidur di rahim ketika dikandung.
Baca juga: Harbolnas Dimulai! Ini Tips Sukses Belanja Sebelum Kalap
Ada teori yang mengatakan selama minggu-minggu terakhir kehamilan, bayi meningkatkan konsumsi tidur REM. Bayi dapat tidur dua belas jam sehari di minggu terakhir sebelum kelahiran. Pada orang dewasa, tahap tidur REM akan meningkatkan relaksasi yang mendorong pembelajaran dan menciptakan mimpi.
Berdasarkan hal itu, para ahli menciptakan kamar hotel dengan pencahayaan yang diredam, dinding berwarna merah muda yang lembut, serta kasur berteknologi tinggi. Rancangan inovatif ini direkayasa agar tamu yang datang menginap dapat tidur optimal meskipun jauh dari rumah. Bagi Anda yang penasaran, kamar tidur ini berada di hotel The Zed Rooms, Shoreditch , London.
"Menurut para ilmuwan, otak akan lebih waspada ketika berada di lingkungan yang tidak dikenalnya. Dengan begitu, orang akan merasakan tidur yang kurang nyaman di satu tempat baru yang bukan kamarnya. Hal ini dikarenakan efek malam pertama dimana otak bertindak sebagai penjaga malam," ujar psikolog residen tidur, Hope Bastine seperti yang dikutip Okezone dari Independent, Rabu (12/12/2018).
Baca juga: Semarak Harbolnas, 5 Selebriti Ini Gemar Belanja Online Lho!
Psikolog dari perusahaan yang merancang kamar tidur, Simba, itu mengatakan, kamar tidur dimaksudkan untuk memasuki emosi dan fisik para tamu. Dengan begitu mereka dapat mendapatkan tidur yang menenangkan dari efek dan arsitektur kamar tidur. Perusahaan itu juga berkolaborasi dengan Detox Kitchen untuk menyediakan makanan dengan resep tidur yang kaya akan seratoni, melatonin, dan triptofan. Selain itu, setiap kamar juga dilengkapi dengan matras yoga dan sesi meditasi melalui aplikasi iPad .
"Kamar di hotel ini bukanlah untuk liburan tradisional. Kamar ini diarahkan sepenuhnya untuk mengasah kualitas tidur tamu yang jauh dari rumah," tandas Steve Reid selaku pendiri Simba.
Follow Berita Okezone di Google News
(ren)