HAJJAH Dian Djuriah (70), pendiri Masjid Kubah Emas meninggal dunia dan dimakamkan hari ini. Keberadaan masjid yang bernama asli Masjid Dian Al Mahri itu pun hingga kini masih terus terus membuat banyak orang berdecak kagum.
Masjid Kubah Emas adalah sebuah masjid yang dibangun di tepi Jalan Raya Meruyung, Limo, Depok. Selain menjadi tempat untuk menunaikan ibadah bagi umat muslim sehari-hari, masjid ini juga menjadi kawasan wisata yang menarik perhatian banyak orang.
Baca Juga:
Hj Dian Djuriah Akan Dimakamkan Tepat di Depan Masjid Kubah Emas
5 Potret Kegagahan Reino Barack, Pantas Princes Syahrini Klepek-Klepek
Banyak orang sekitar atau bahkan dari luar daerah melakukan wisata ziarah atau sekadar ingin merasakan shalat di masjid yang kokoh dan indah di Kota Depok, Jawa Barat ini. Apalagi posisi sangat strategis yakni berada di antara perbatasan Jawa Barat dan Provinsi Banten atau tepatnya di Kota Tangerang Selatan.
Yuk ketahui lagi hal-hal unik terkait Masjid Kubah Emas, dari yang fakta hingga berhembus kabar mistis yang menyelimuti pembangunan masjid tersebut.
1. Disebut Masjid termegah di Asia Tenggara
Kita patut berbangga, karena masjid ini disebut sebagai masjid termegah di Asia Tenggara. Bagaimana tidak, menurut Wikipedia, masjid ini berdiri di lahas seluas 50 hektare. Sementara bangunan masjid menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi.
Karena luasnya, masjid dapat menampung sekira 20.000 jemaah.
2. Kubah terbuat dari Emas
Ini yang membuat masjid Dian Al Mahri cepat menjadi kesohor sejak diresmikan pada 31 Desember 2016. Ya karena kubah-kubahnya terbuat dari emas. Masjid Kubah Emas memiliki 5 kubah, satu kubah utama dan empat kubah kecil. Jika Anda melihat kubah utama, maka Anda akan teringat dengan kubah pada bangunan bersejarah India yakni Taj Mahal, karena memang bentuknya mirip.
Kubah utama memiliki tinggi 25 meter sementara kubah-kubah kecil setinggi 8 meter.
3. Arsitektur bagian dalam masjid
Masjid yang arsitekturnya bergaya Timur Tengah ini memiliki lampu gantung di bagian dalam yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton.
Relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Sementara bagian interiornya, masjid memilikipilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi untuk memberikan kesan yang agung.
Warna monokrom mendominasi ruang masjid dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.