Buntut dari kerusuhan yang terjadi di Kota Manokwari, berdampak signifikan pada sektor pariwisata di wilayah Papua Barat. Seperti diketahui, Papua Barat menjadi rumah bagi sejumlah destinasi wisata unggulan Indonesia, salah satunya Raja Ampat.
Akibat kerusuhan tersebut, sektor pariwisata Papua Barat sempat mengalami pergolakan. Pasalnya, massa dilaporkan sempat melakukan aksi perusakan beberapa fasilitas publik, termasuk fasilitas di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, yang menjadi salah satu pintu utama wisatawan untuk masuk ke wilayah Raja Ampat.
Saat dikonfirmasi Okezone, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo mengaku tak mengetahui adanya kerusakan dan tak ingin berkomentar lebih banyak terkait rusaknya fasilitas bandara.
(Foto: Andrew Chan/Okezone)
"Saya enggak bisa berkomentar terkait kerusakan bandara harus langsung tanya otoritas bandara," katanya saat dihubungi Okezone, Selasa, 20 Agustus 2019.
Kerusakan fasilitas publik seperti bandara tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para wisatawan yang sedang, atau hendak berkunjung ke Raja Ampat.
Kendati demikian, Yusdi meyakinkan bahwa semua kegiatan wisatawan yang berada di Raja Ampat tidak mengalami masalah, bahkan berjalan lancar seperti biasanya.
"Semua kegiatan wisata berjalan lancar tidak ada kendala, di sini aman semuanya," timpalnya.