KASUS virus korona yang melanda Kota Wuhan, China, menimbulkan efek domino bagi sejumlah pelaku bisnis wisata di beberapa negara. Akibat penyebaran virus ini, beberapa agen perjalanan yang menyediakan jasa liburan ke Korea Utara mengatakan bahwa negara tersebut telah melarang turis asing memasuki wilayah mereka.
Kebijakan ini terpaksa diberlakukan mengingat sebagian besar wisatawan yang menyambangi Korea Utara berasal dari China. Selain Korea Utara, beberapa negara juga telah mengambil langkah yang tegas dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap para wisatawan yang baru mengunjungi Kota Wuhan.
Kekhawatiran ini semakin diperparah dengan adanya momen Hari Raya Imlek, yang jatuh pada 25 Januari mendatang. Bukan tanpa alasan, pada momen inilah jutaan warga China akan bepergian untuk berlibur di dalam maupun luar negeri.
“Kami masih mempelajari tentang penyakit ini,” ujar Gao Fu, seorang akedemisi di Chinese Academy of Sciences and head of the Chinese Center for Disease Control.
Gao mengatakan, para pejabat China berasumsi bahwa wabah ini disebabkan oleh paparan infeksi dari binatang liar yang dijual secara ilegal di pasar Wuhan. Virus itu, kemudian bermutasi hingga akhirnya dapat menginfeksi manusia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Jiao Yahui, salah satu pejabat di departemen kesehatan China. Ia mengatakan bahwa virus korona akan terus berkembang, dan dibutuhkan tindakan lebih lanjut untuk mencegah penyebarannya.
“Penyakit ini akan terus berkembang. Sampai sekarang dia sudah berkembang hingga menjadi beberapa fitur dibanding saat pertama kali virus itu ditemukan. Oleh karenanya, langkah-langkah pencegahan harus segera diubah dan disesuaikan,” tegasnya.