Pemerintah kembali mengizinkan sejumlah tempat wisata untuk kembali beroperasi selama masa transisi menuju new normal. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang khawatir kebijakan tersebut dapat menyebabkan peningkatan kasus positif Covid-19 di Tanah Air.
Menjawab hal tersebut Pakar Epidemiologi dari Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani mengatakan, pemilik tempat wisata harus berkomitmen ketika mereka kembali diijinkan untuk buka. Mereka wajib menerapkan protokol kesehatan secara benar.
“Jadi tergantung dari pengelolahan tempat wisata dan pengunjungnya. Ketika pengelola tempat wisata kemudian pengunjung tidak disiplin atau patuh terhadap protokol kesehatan yang harus dijalankan maka itu bisa berpotensi jadi penularan Covid-19,” terang Laura, dalam siaran eksklusif iNews beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut beberapa kelompok tertentu yang lebih rentan terinfeksi Covid-19 juga diimbau untuk tidak bepergian ke tempat wisata mana pun. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan penyakit yang ada di tempat wisata.
Baca juga: HUT DKI Jakarta, Cerita Warga Kenang Tempat Pacaran di Ibu Kota
“Ibu hamil, anak anak, orangtua, dan lansia itu memang tidak boleh bepergian di tempat wisata karena inginnya kan kita melindungi kesehatan mereka. Jadi kalo kelompok rentan itu lebih beresiko terkena infeksi Covid-19. Tempat wisata outdoor seperti di pantai, kemungkinan penyebaran Covid-19 dapat diatasi dengan pembatasan jam operasional,” lanjutnya.
(DRM)