KURANG melakukan aktivitas traveling atau piknik dapat memicu seseorang menjadi stres dan mudah marah atau emosional.
Berdasarkan survei yang dikeluarkan Amex Trendex 2020, sebuah laporan tren dari American Express menyebut bahwa orang-orang sangat merindukan liburan atau traveling untuk mengurangi kepenatan dan beban emosional mereka. Terlebih di tengah pandemi global virus corona atau Covid-19 saat ini.
Pada Agustus lalu, American Express merilis hasil jajak pendapatnya setelah mensurvei 2.000 orang di seluruh negeri yang dianggap 'pelancong populasi umum' dengan pendapatan rumah tangga USD70 ribu setahun atau lebih.
Survei tersebut menemukan bahwa hampir setengah (48 persen) responden merasa bahwa tidak bisa bepergian membuat mereka merasa "cemas dan stres". Tiga dari empat konsumen (78 persen) mencatat bahwa bepergian adalah salah satu 'aktivitas teratas' yang paling mereka rindukan saat ini.
Baca juga: Terinfeksi Covid-19 saat Traveling di Inggris, Biaya Pengobatan Gratis!
Melansir laman Travel and Leisure, Rabu (23/9/2020), sebanyak 67 persen responden mengatakan mereka akan tetap membuat grup perjalanan yang kecil, baik bepergian dalam keluarga atau ke daerah sekitar tempat mereka tinggal.
Saat perjalanan dilanjutkan, beberapa orang juga akan mencari opsi pemesanan akses secara langsung sehingga mereka dapat berbicara dan berkonsultasi tentang pembatasan perjalanan, penutupan, dan apa yang diharapkan saat kedatangan tersebut.
Selain kemampuan untuk berbicara dengan seseorang, wisatawan juga mencantumkan standar fleksibilitas dan kebersihan sebagai prioritas utama mereka. Survei juga menunjukkan bahwa mereka bersedia pergi berlibur jika keuntungan yang didapat sesuai ekspektasi. Sedangkan 50 persen responden menyatakan bersedia pindah ke tempat baru selama satu tahun penuh jika diberi insentif ekonomi dan kesehatan.