HARI Batik Nasional diperingati tiap 2 Oktober, sekaligus untuk mengapresiasi ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan Untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada hari ini 11 tahun lalu.
Secara umum batik adalah kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat bernama canting sehingga di atas kain tersebut terdapat lukisan bernilai seni tinggi. Meski sekarang ini teknik membatik sudah lebih modern dengan mesin cetak atau printing.
Baca juga: Hari Kopi Internasional, Sensasi Ngopi Buatan Barista Difabel
Namun karena sejarah dari leluhur, teknik membatik dengan cara tradisional masih banyak diminati karena semakin sulit tingkat proses membatik maka semakin mahal harga jualnya.
Nah, di Jakarta ada tempat wisata sekaligus edukasi batik. Namanya Kampung Batik Palbatu. Di sini ada Rumah Batik yang letaknya di Jalan Palbatu IV, Nomor 17, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Di sini, pengunjung bisa belajar aneka motif batik, sejarah hingga cara membuat batik.
Kampung Batik Palbatu merupakan sebuah kawasan yang dikembangkan untuk melestarikan dan mengembangkan batik.
“Melalui Kampoeng Batik Palbatu, kami ingin mengajak generasi muda Indonesia untuk menyintai batik dengan melestarikan dan mengembangkannya. Melalui program edukasi Belajar Membatik, Sekolah Batik Palbatu yang berada dalam naungan Kampoeng Batik Palbatu, kami menyebarluaskan keunikan proses pembuatan batik yang masih sangat jarang diketahui, khususnya bagi anak-anak dan remaja,” demikian keterengan seperti dikutip dari laman resmi Kampoeng Batik Palbatu, Jumat (2/10/2020).
Sejarah dan alasan berdirinya Kampung Batik Palbatu adalah berawal dari rasa keprihatinan tiga orang pemuda kreatif, Bimo, Iwan dan Hary atas tidak adanya kampung batik di Jakarta.
Baca juga: Pengembangan Wisata Wellness Harus Berdayakan Masyarakat Lokal
Hary kemudian membentuk Forum Komunikasi Pengembangan Kampung Batik Palbatu di Jalan Palbatu. Pada 21-22 Mei 2011, mereka kemudian mengundang 18 pengrajin batik dari Jawa untuk berbagi ilmu membatik kepada warga di Jalan Palbatu dan sekitarnya.
Pada 2 Oktober 2011, Hary mendirikan Rumah Batik Palbatu agar lebih mudah mengedukasi masyarakat tentang batik. Awalnya diakui sulit, tapi seiring berjalan waktu semuanya berubah mengembirakan.
“Dengan kegiatan batik di sini bahwa kami mengenal setiap orang lewat batik,” kata Hary.