KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan Yayasan Batik Indonesia menyelenggarakan Karisma Batik 2020 yang menampilkan 8 jenama atau merek terpilih dari 104 jenama yang terdaftar.
“Selamat atas terpilihnya 8 jenama yang telah dikurasi untuk dipamerkan. Batik menjadi identitas bangsa Indonesia, yang harus senantiasa melekat pada diri kita serta harus bangga untuk bisa ditampilkan ke publik termasuk dalam seni pagelaran,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio seperti dalam siaran pers diterima Okezone, Sabtu (3/9/2020).
Karisma Batik 2020 berlangsung secara virtual, Jumat 2 Oktober, bertepatan dengan Hari Batik Nasional.
Baca juga: Kunjungi Museum Batik Yogyakarta, Traveler Bisa Pelajari Motif Batik Klasik
Kedelapan jenama terpilih karyanya yang ditampilkan dalam pagelaran batik virtual fashion show Karisma Batik 2020 adalah, Vania Wijaya Gunawan (KASEE Batik Activewear), Clara Cyntiarini Wijayanti (Bebatikan Jogja), Agus T. Santosa (Apikmen), Dian Nutri Justisia Shirokadt (Shiroshima Indonesia), Meka (Batik Marindau), Grita Karina (Buana Batik), Vitalia Noor Darma (Rumah Batik Jinggar), dan Afiyah Cahyani (Ruang Titik).
“Di balik nama besar dan estetika batik tersimpan nilai-nilai kehidupan tentang kreativitas, identitas, keragaman, kebanggaan, dan persatuan. Mencintai batik berarti kita mencintai kreativitas budaya dan seni anak bangsa, mencintai batik berarti mencintai Indonesia. Bangga pakai batik, bangga buatan Indonesia,” kata Wishnutama dalam sambutannya saat di Karimas Batik 2020.
Baca juga: Hari Batik Nasional, Yuk Jelajahi 4 Kampung Batik di Indonesia
Pagelaran Karisma Batik 2020 yang menggabungkan unsur tatap muka dan daring itu dihadiri secara virtual oleh Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin dan Ketua Yayasan Batik Indonesia, Yanti Airlangga. Serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam, Desiner Didi Budiarjo, Peneliti dan Akademisi Aprina Murwanti, Owner & Creative Director Purana Nonita Respati, serta Co Founder Danjyo Hiyoji Dana Maulana.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Wury Ma’ruf Amin mengatakan batik merupakan sebuah warisan yang berbeda di setiap daerah. Berbeda daerah maka berbeda pula motif batik yang dihasilkan, karena tiap motif memiliki makna tersendiri.
“Batik merupakan warisan turun-temurun. Maka dari itu kita perlu mewariskannya di setiap daerah, marilah bangga memakai batik Indonesia,” ujarnya.