WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo menekankan pentingnya berbagai upaya atau program sinergi yang tengah dan akan dilaksanakan pihaknya untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Berbicara dalam acara “Bincang Maya Tourism Industry Post Covid-19: Survival and Revival Strategy”, Jumat 16 Oktober 2020, Angela mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, khususnya di Indonesia membuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terpuruk.
Berdasarkan data Organisasi Wisata Dunia (UNWTO), sejak Januari hingga Juni 2020 pariwisata dunia kehilangan 440 juta turis.
“Indonesia diperkirakan kehilangan devisa sebesar 14,5-15,8 miliar dolar AS karena adanya penurunan kunjungan wisatawan mancanegara. Keterpurukan ini dikarenakan sektor pariwisata sangat mengandalkan pergerakan manusia,” kata Angela dalam siaran pers yang diterima Okezone di Jakarta, Sabtu (17/10/2020).
Wamen Angela menegaskan, pihaknya mengeluarkan berbagai kebijakan dan bantuan untuk membantu para pelaku pariwisata yang terdampak oleh pandemi ini.
Di antaranya dengan membantu likuiditas usaha melalui fasilitasi relaksasi fiskal, pemanfaatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mendukung akses permodalan, insentif listrik berupa relaksasi tarif minimum listrik, dan pemanfaatan hotel sebagai lokasi isolasi mandiri dan untuk tenaga kesehatan.
Baca juga: Pemprov DKI Optimis Pariwisata Jakarta Bisa Bangkit Lagi
“Sementara untuk ketahanan pekerja pariwisata, kami melihat ada urgensi untuk mendistribusikan bantuan langsung karena banyak pekerja yang dirumahkan bahkan mengalami PHK," kata dia.
"Jadi kami sudah memfasilitasi bantuan sosial bagi pekerja pariwisata bersama Kementerian Sosial dan ini terus berjalan, fasilitasi kartu prakerja dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, serta akses pengurangan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan, di samping itu Kemenparekraf juga mendistribusikan bantuan pangan darurat langsung ke pelaku pariwisata,” tambah Angela.
Selain itu, Wamen Angela juga menjelaskan dari segi ketahanan industri pariwisata, fokus Kemenparekraf/Baparekraf saat ini adalah untuk peningkatan kualitas dari destinasi dan persiapan industri dalam adaptasi kenormalan baru serta pascapandemi Covid-19.