RIBUAN wisatawan liburan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada libur panjang selama lima hari sejak 28 Oktober 2020. Destinasi favorit mereka adalah Pantai Pulau Merah, Bangsring Underwater, dan Agrowisata Tamansuruh.
Walhasil, homestay milik warga, hotel, hingga UMKM olahan produk pertanian dan perikanan pun kebanjiran rezeki.
Baca juga: Libur Maulid Nabi, Ini 5 Tempat Wisata di Bekasi Pas Dikunjungi Bareng Keluarga
Maya Subagio, pemilik Didu’s Homestay mengatakan, liburan panjang ini huniannya terisi penuh oleh tamu-tamu dari luar kota. Mereka menghabiskan masa liburannya di homestay yang berada di pinggiran Desa Rejosari, Kecamatan Glagah.
“Banyak tamu luar kota yang sudah memesan kamar kami sejak beberapa hari sebelumnya. Kami yakin, kondisi pariwisata di Banyuwangi mulai berangsur pulih, sehingga membawa rezeki bagi kami para homestay yang dimiliki rakyat," kata Maya seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Banyuwangi, Minggu (1/11/2020).
Hal yang sama juga disampaikan oleh manajemen Hotel Kalibaru Cottage yang berada di wilayah perbatasan Banyuwangi–Jember, atau sekitar 70 menit dari pusat kota Banyuwangi. Hotel yang berpanorama Gunung Raung ini juga mengalami lonjakan hunian.
“Alhamdulillah, 80 persen hotel kami terisi. Ada yang dari Surabaya, Madura, maupun kabupaten sekitar. Bahkan pertengahan November, sudah ada yang booking full hotel kami dari luar kota,” kata Wartono, pengelola Kalibaru Cottage.
Baca juga: Libur Panjang, Taman Nasional Baluran Diserbu Wisatawan
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zaenal Muttaqin menambahkan, lonjakan hunian kamar di sejumlah hotel di Banyuwangi terjadi sejak 28 Oktober 2020 dan terus melonjak naik selama masa liburan.
“Tercatat 28-30 Oktober, Aston mengalami peningkatakan hunian paling tinggi sejak pandemi, hingga 97 persen. Hotel-hotel lain 70-90 persen. Bahkan hotel-hotel melati juga meningkat okupansinya,” jelasnya.
“Kami optimistis, okupansi meningkat. Menurut kami, ini angka yang fantastis untuk capaian selama 5 hari, apalagi ini masa pandemi,” kata Zaenal.