PENULIS dan penyanyi Fiersa Besari diblacklist dan tak boleh mendaki Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selama dua tahun karena melanggar SOP pendakian. Netizen ikut menyorot SOP Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang dianggap memberatkan.
Masa pandemi Covid-19, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani membuat SOP baru di antaranya membatasi kuota pendakian 30% dari kapasitas normal dan membatasi durasi pendakian menjadi 2 hari 1 malam.
Baca juga:Â Â Penjelasan Fiersa Besari Usai Di-Blacklist Naik Gunung Rinjani
Sebagian berasumsi blacklist pendaki seperti yang dialami Fiersa Besari tidak akan terjadi bila durasi pendakian dilonggarkan. Netizen menganggap Gunung Rinjani terlalu singkat jika didaki hanya 2 hari.
Â
Fiersa Besari (IG @fiersabesari)
"Untuk ukuran Rinjani yang segede dan sesulit itu, waktu 2 hari 1 malam itu kek ndaki gunung di kejar kamtib. Untung saya sabar wkwkwk jadi nunggu kalau durasine udah santuy aja," tulis akun Instagram @wokeo_.
"Harus jadi bahan evaluasi juga nih. Untuk waktu tempuh dengan estimasi yang cukup sekiranya 3 hari 2 malam," tulis akun akun Instagram @fadhilsw.
"Mending tutup lagi aja deh, bukanya nanti aja kalau udah bisa normal waktunya. Udah kayak macan 2 hari semalem mah wkwk," tulis akun @octvvv di Instagram.
Â
Terkait hal ini, Kepal Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dedi Asriady mengatakan bahwa SOP 2 hari 1 malam tersebut sejatinya sudah disimulasikan jauh sebelum Gunung Rinjani dibuka pada 22 Agustus lalu.
Baca juga:Â Â Minta Maaf Usai Di-Blacklist ke Gunung Rinjani, Fiersa Besari Tuai Pujian
Bahkan, penetapan durasi pendakian tersebut juga melibatkan sejumlah stakeholders termasuk komunitas pencinta alam dan tracking organisation.
"Sudah diskusikan dan disimulasikan oleh tim kami, semuanya berjalan lancar. Tapi memang di masa pandemi Covid-19 ini, pendaki harus benar-benar bijak memilih paket pendakian yang telah direkomendasikan pihak kami," kata Dedi Asriady kepada Okezone, Sabtu (7/11/2020).