PEMBANGUNAN infrastruktur dan sarana prasana (sarpras) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, sedikit banyak telah menghambat aktivitas wisatawan. Buntut dari pembangunan ini, sejumlah objek wisata seperti Goa Batu Cermin hingga Pulau Rinca (Loh Buaya) ditutup sementara.
Padahal kedua destinasi wisata tersebut merupakan destinasi unggulan yang cukup banyak menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. Pembangunan infrastruktur dan sarpas di Labuan Bajo sendiri merupakan mandat langsung dari Presiden Joko Widodo yang telah menetapkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata premium.
Labuan Bajo juga tengah dipersiapkan sebagai tuan rumah ASEAN Summit dan KTT G20 yang akan diselenggarakan pada 2023 mendatang. Lantas bagaimana kondisi pariwisata Labuan Bajo saat ini?
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina, mengatakan bahwa dengan dibangunnya infrastruktur dan sarpras di Labuan Bajo, justru akan memicu para pelaku wisata untuk berkreasi mencari peluang-peluang baru.
"Menurut saya, inilah saatnya kita melihat Labuan Bajo dari sisi lain. Atraksi di sini itu ada banyak sekali. Kalau berdasarkan hasil data kami, kurang lebih ada 100-an atraksi wisata. Tetapi selama ini kita hanya fokus dengan aktivitas yang itu-itu saja. Contohnya sailing di Taman Nasional Komodo," kata Shana Fatina saat ditemui Okezone di Hotel Inaya Bay, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat 13 November 2020.
Baca Juga:Â 5 Desa Wisata Terbaik di Indonesia Peraih Penghargaan Nasional hingga International