PANGLIMA Jenderal Sudirman adalah salah satu tokoh Indonesia yang mengabdikan masa mudanya untuk memperjuangkan kedaulatan negara. Karena jasanya tersebut, maka banyak museum yang menyimpan koleksi sejarah perjalanan hidup Jenderal Sudirman.
Misalnya saja dalam agresi militer II, RI menyerah dan ibu kota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Hal ini disikapi Jenderal Sudirman dengan perlawanan gerilya. Meski dalam keadaan tidak sehat, ia tetap memimpin para pejuang Indonesia dengan strategi perangnya.
Taktik perang gerilya yang diinisiasi Jenderal Sudirman berhasil membuktikan kekuatan militer Indonesia di hadapan dunia. Aksinya ini juga membuat dirinya sangat disegani dan dikenal sebagai ahli strategi yang tangguh.
Tak sedikit tempat wisata sejarah yang mengenang dan menghargai setiap jasanya. Seperti pada lima museum berikut ini yang memiliki koleksi jejak rekam Jenderal Sudirman yang perlu Anda ketahui.
Baca Juga: Labuan Bajo Lolos Sertifikasi CHSE, Wishnutama: Wisatawan Nyaman Berlibur
Monumen Jogja Kembali (Monjali)
Saksi bisu perjuangan Jenderal Sudirman juga dapat ditemukan di Monumen Jogja Kembali, tepatnya di Jalan Ring Road Utara, Padukuhan Jongkang, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Monumen ini memiliki bentuk seperti tumpeng yang kian mengerucut ke atas. Ada banyak peninggalan-peninggalan para pejuang bangsa disimpan dan dirawat di tempat ini. Seperti bambu-bambu runcing dan tempat tidur Presiden Soekarno.
Sementara itu, jejak heroik Jenderal Sudirman yang tersimpan di monumen ini adalah tandu asli yang pernah digunakan Jenderal Sudirman saat bergerilya sejauh 1.009 kilometer. Keistimewaan monumen ini juga terlihat dari foto-foto perang yang dipajang di dinding monumen.
Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman
Semangat perang dan kesetiaannya kepada bangsa membuat kediaman Jenderal Sudirman dijadikan sebagai museum bersejarah. Lokasi museum ini ada di Jalan Bintaran Wetan Nomor 3, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta.
Kata-kata Jenderal Sudirman ketika ia berjuang di tengah sakitnya yang kian parah selalu diingat dalam buku-buku sejarah.
“Yang sakit adalah Sudirman. Panglima Besar tidak sakit,” ucapnya kala itu kepada Presiden Soekarno.
Ragam lukisan dan barang-barang peninggalan Sudirman diletakkan di dalam museum. Terdapat juga beberapa diorama dan patung Jenderal Sudirman yang ditandu. Menariknya, di dalam museum ini Anda dapat melihat peta strategi pertempuran Palagan Ambarawa yang dipakai saat mengusir Inggris. Museum Sasmitaloka terbilang sangat lengkap karena cerita hidup Sudirman dengan keluarganya dapat ditemukan di empat belas ruangan museum.