PROSES pembangunan sarana dan prasana (Sarpras) wisata alam di lembah Loh Buaya, Pulau Rinca, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang dilakukan Kementerian PUPR saat ini sudah mencapai 35 persen.
"Penataan Sarpras wisata alam di lembah Loh Buaya, Pulau Rinca sampai 31 Oktober sudah mencapai 35 persen dari rencana yang akan selesai pada Juni 2021," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang Nistyantara, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Kepala Taman Komodo: Tak Ada Pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca
Pembangunan sarpras di lembah Loh Buaya mendapat izin lingkungan pada 4 September 2020, dan sesuai dengan Permen LHK Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Menurut dia, saat ini penataan tengah memasuki tahap pembongkaran bangunan eksisting dan pembuangan puing, pembersihan pile cap dan tiang pancang.
Dia mengatakan, sebanyak 5 hingga 10 ranger per hari ditugaskan untuk mengamankan satwa dan pekerja selama proses pembangunan.
Mengenai fasilitas yang dibangun, dia mengatakan, Dermaga Loh Buaya, pengaman pantai, Evelated Deck, pusat informasi, pondok ranger/peneliti/pemandu berada pada lokasi sarana prasana yang lama.
Baca juga: Pulau Rinca Ditutup, Ini 6 Fakta Unik Komodo yang Wajib Diketahui
Dia menambahkan pembangunan sarpras berada pada lokasi eks sarpras lama pada ruang publik di zona pemanfaatan areal seluas 1,3 hektare.
Sebelumnya pembangunan sarpras di Loh Buaya yang dikenal sebagai proyek ‘Jurassic Park’ menuai kritik terutama dari aktivis lingkungan karena dikhawatirkan mengancam habitat dan kehidupan komodo. Pulau Rinca dikenal sebagai habitat komodo.