MESKI pandemi virus corona atau Covid-19 masih berkecamuk, Festival Supermoon 2020 tetap digelar. Kegiatan yang berlangsung pada 20-21 November itu tetap mengedepankan protokol kesehatan serta Clean, Health, Safety dan Environment (CHSE).
Festival Supermoon 2020 digelar di Kampung Semar Brongsongan, Wringin Putih, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Kegiatan ini, merupakan perayaan kekayaan tradisi Indonesia yang menampilkan berbagai kesenian yang hidup di tengah masyarakat dengan tujuan merawat kekayaan tradisi, sekaligus mengaktualisasikannya dalam perubahan masyarakat modern.
Pimpinan Sanggar Kinnar Kinnari sekaligus panitia penyelenggara, Eko Sunyoto mengungkapkan, tahun ini Festival Supermoon mengutamakan pertunjukan tari dan mengambil tema "Ruwat Bumi" yaitu sebuah semangat manusia menghadapi perubahan iklim dan perubahan kesehatan dunia.
Festival Supermoon terselenggara atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI dan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Ingin Pariwisata Bali Bangkit Lagi? Penuhi Syarat Ini
“Kegiatan tahun ini, diisi oleh beberapa jenis kesenian yang berasal dari berbagai penjuru Kabupaten Magelang. Di antaranya, Absara Kinnara, Tari Gedruk, Tari Topeng Ireng, Tari Soreng, Tari Kubro Siswo dan Midnite,” sebutnya, melansir laman KRjogja, Selasa (24/11/2020).
Disampaikan, festival ini diharapkan dapat merawat kekayaan tradisi di Kabupaten Magelang. “Semoga para penari dan para pengembang kebudayaan di Kabupaten Magelang, bisa termotivasi untuk tetap mengembangkan kebudayaan sehingga tradisi di wilayah ini,” lanjutnya.
Kepala Bidang Promosi dan Kelembagaan, mewakili Kepala Disparpora Kabupaten Magelang, Andi Gunawan P mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari pelestarian budaya leluhur.
Sejak pandemi Covid-19 kata dia, para seniman hampir tidak pernah ada job dan pentas. Namun di sisi lain, mereka dituntut untuk tetap berkreasi dan berinovasi.