MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah akan tetap gencar mempromosikan pariwisata komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Luhut meyakinkan bahwa pembangunan yang dilakukan di destinasi pariwisata ikonik tersebut dilakukan demi menjaga kelestarian hewan langka tersebut.
"Komodo ini satu-satunya di dunia jadi kita harus 'jual'," ujar Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Ia mengakui, pemerintah melakukan pembangunan proyek wisata Pulau Komodo dengan alasan komersil. Namun, hal itu bukan berarti pemerintah mengabaikan pelestarian hewan langka tersebut.
"Itu kan ada Pulau Rinca dan Pulau Komodo, tinggal nanti kita putuskan pulau mana yang mungkin kita akan jadikan massive tourism, mana pulau yang akan kita bikin jadi six stars. Kalau orang mau ke sana ya harus bayar mahal. Kalau dibilang komersil, ya memang harus komersil karena kita mau rawat binatang ini," terang dia.
Baca juga: Luhut: Perlu Ketenangan dan Kedamaian Jual Pariwisata Indonesia
Lebih lanjut Luhut juga meminta Gubernur NTT dapat menggandeng konsultan atau ahli kelas dunia untuk menata pariwisata premium seperti Taman Nasional Komodo itu.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir dalam rakornas tersebut menjelaskan bahwa Labuan Bajo memang diarahkan menjadi destinasi pariwisata premium. Arahan itu dilakukan agar ada diferensiasi dengan destinasi pariwisata lain seperti Mandalika, NTB.
"Labuan Bajo diharapkan dengan green, premium destination sehingga jadi target sendiri," ujar Erick.