TRAVELER pasti pernah mendengar istilah eco-travel atau eco-tourism. Ternyata istilah ini bukan sebatas berwisata ke alam bebas. Konsep eco-travel punya makna lebih luas.
Eco-travel mengacu pada kegiatan wisata yang lebih bertanggung jawab. Sehingga, Anda tak hanya berfokus menikmati destinasi wisatanya saja, namun juga menjaga kelestarian alam dan juga memberikan dampak positif pada warga lokal.
Menjaga kelestarian lingkungan saat ini masuk dalam protokol kesehatan pariwisata yang digerakkan oleh Kemenparekraf di masa pandemi Covid-19, selain kesehatan, kebersihan dan keselamatan atau dikenal dengan istilah CHSE.
Baca juga: Relawan Syok Dengar Pendakian Gunung Semeru Ditutup
CHSE memang dituntut diterapkan pada seluruh destinasi wisata. Tapi, pengunjung atau wisatawan tentu saja wajib juga mematuhi protokol tersebut agar terhindari dari Covid-19 dan tentu saja lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Okezoners tidak hanya berfokus menikmati destinasi wisata saja, namun juga menjaga kelestarian alam dan juga memberikan dampak positif pada lingkungan serta warga lokal.
Melansir dari Indonesia Travel, Senin (30/11/2020), berikut beberapa tips untuk menjadi eco-traveler yang baik :
Hindari Menggunakan Barang Sekali Pakai
Banyak sebagian traveller cenderung memilih barang sekali pakai karena dinilai lebih praktis dan sederhana. Namun, penggunaan bahan dari plastik ternyata dapat berdampak lebih besar lho Okezoners. Plastik sekali pakai justru menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan.
Oleh karenanya lebih bijak jika Okezoners membawa barang pribadi sendiri yang tidak menggunakan bahan dari plastik. Seperti misalnya membawa tas belanja sendiri, alat makan sendiri, membawa botol minuman dan sedotan sendiri yang semuanya bisa menggunakan bahan dari stainless steell.
Hemat Listrik
dengan menghemat listrik, Okezoners sudah ikut dalam upaya melestarikan lingkungan dan mengurangi emisi global. Menghemat listrik bisa melalui hal-hal yang sederhana dan mudah kok.
Saat Okezoners menginap di hotel misalnya, hal yang bisa dilakukan untuk menghemat listrik seperti mematikan TV saat tidak ditonton atau mematikan AC dan listrik di kamar saat hendak bepergian keluar ruangan.
Maksimalkan fitur e-ticket Untuk Mengurangi Penggunaan Kertas
Semakin banyak penggunaan kertas membuat tingkat penebangan hutan menjadi kian meroket. Oleh karena itu, mengurangi penggunaan kertas menjadi salah satu aksi yang bijak untuk mendukung pelestarian hutan.
Salah satu hal sederhana yang bisa Okezoners lakukan untuk meminimalisir penggunaan kertas adalah dengan tidak mencetak tiket fisik perjalanan dan memaksimalkan fitur e-ticket dalam berbagai kesempatan, seperti tiket penerbangan pesawat hingga tiket masuk destinasi wisata.
Jangan Buang Sampah Sembarangan
ini menjadi salah satu hal yang kadang luput dari perhatian kita saat sedang traveling. Hal sederhana saja seperti membuang sampah pada tempatnya turut andil dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar lho Okezoners.
Walau terdengar sepele, namun dampak yang ditimbulkan tentunya sangat besar, baik bagi kesehatan maupun kelestarian lingkungan. Jadi, buanglah sampah pada tempatnya ya, Okezoners!
Baca juga: Kisah Pindi Setiawan, Penemu Gambar Cadas Berusia 40 Ribu Tahun di Pedalaman Kalimantan
Gunakan Transportasi Umum atau Perbanyak Jalan Kaki
Sudah menjadi rahasia umum bahwa sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Nah, Okezoners dapat berkontribusi dengan memangkas penggunaan emisi karbon dengan cara penggunaan kendaraan pribadi beralih ke transportasi umum.
Bahkan memperbanyak berjalan kaki, termasuk saat berwisata, selain dapat meminimalisir polusi lingkungan, Okezoners juga dapat menjelajah beberapa tempat wisata secara lebih dalam.