HEBOH foto syur selir kerajaan Thailand, membuat wisatawan penasaran dengan deretan destinasi wisata Thailand yang menjadi tempat singgah para raja. Kira-kira di mana saja ya?
Ya, sejak dulu kekayaan sejarah dan budaya yang dimiliki Negeri Gajah Putih telah mengundang rasa penasaran wisatawan. Tak terkecuali dengan kehidupan kerajaan Thailand juga singgasananya.
Saat ke Thailand, tak jarang wisatawan ingin berkunjung ke area kerajaan atau juga bisa disebut palace. Dilansir Okezone dari ini dia lima destinasi wisata yang menyimpan sejarah tentang kerajaan Thailand.
Baca Juga: Istri Presiden Turki, Emine Erdogan Pakai Masker Batik Tulis Khas Yogyakarta
The Grand Palace
(Instagram @cathy_inst)
The Grand Palace adalah salah satu tempat wisata sejarah yang dibangun pada 1782 di masa pemerintahan Raja Rama I. Istana ini memiliki 35 bangunan yang digunakan sebagai kediaman para raja Thailand hingga 1945. Setelah itu, tempat ini lebih banyak digunakan sebagai tempat menggelar upacara dan ritual kerajaan. Menariknya, memasuki kawasan ini tidak boleh secara sembarang. Setiap pengunjung harus menggunakan pakaian tertutup. Biasanya ketika sampai di depan gerbang, ada begitu banyak penjual menawarkan pakaian untuk disewa.
Di tempat ini wisatawan akan menemukan kuil paling suci di Thailand, Wat Phra Kaew atau Temple of Emerald Buddha. Konon katanya di dalam candi tersebut terdapat rambut dan tulang Buddha sendiri. Selain itu, terdapat Museum Coins and Decorations, Perpustakaan Phra Mondop, Golden Chedi, model Angkor Wat, Reclining Buddha dan labirin-labirin suci lainnya. Bangunan-bangunan di kompleks ini memadukan gaya arsitektur khas Thailand dan gaya Neo-Baroque. The Grand Place berada di Phra Borom Maha Ratchawang, Phra Nakhon, Bangkok, Thailand.
Kota Ayutthaya
Ayutthaya adalah ibu kota lama kerajaan Siam (Thailand). Letaknya dekat dengan lembah Sungai Chao Phraya, Bangkok. Menurut catatan sejarah, tempat ini pernah menjadi kota terbesar di Asia Tenggara di tahun 1700-an. Hingga pada 1767, kota ini dihancurkan kerajaan Burma dan membuat banyak orang meninggalkannya. Dengan berbagai pembenahan dan restorasi, tempat ini kemudian ditetapkan UNESCO sebagai peninggalan bersejarah dunia pada 1991. Meski populasi penduduknya sedikit, setiap kuil di Ayutthaya masih sangat terawat dan sebagian besar patungnya ditutup dengan kain. Hampir semua kuil bangunan tidak dilapisi dengan semen. Sehingga membuat lanskap bangunan didominasi dengan warna merah batu bara. Yang sangat menarik dan antik ditemukan di tempat ini adalah Buddha head tree. Sebuah patung kepala buddha yang ada di dalam pohon besar di halaman Wat Mahathat. Diperkirakan, patung ini dibiarkan tergeletak hingga ditumbuhi pohon saat kota Ayutthaya dihancurkan.