PANDEMI Covid-19 membuat sejumlah perusahaan penerbangan memecat karyawannya untuk efesiensi anggaran. Mohd Fahmi Alwi (30) yang dalam lima tahun terakhir bekerja sebagai pramugara di sebuah maskapai Malaysia, juga kena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Fahmi tak pernah menyangka harus menjadi salah satu staf yang diberhentikan pada September. Sebab sebelumnya ia masih diberikan jadwal terbang pada Juni.
Baca juga: Pastikan Semua Pendaki Sudah Turun, Gunung Semeru Ditutup untuk Umum
“Sedih sekali karena ini pekerjaan tetap pertama saya setelah lulus. Awalnya saya hanya duduk dan mengunci diri di kamar selama dua hari karena sangat sedih,” kata Fahmi melansir dari mStar, Rabu (2/12/2020).
Berita mengejutkan itu membuatnya terus berpikir bagaimana mencari langkah untuk dapat melanjutkan hidup. Ia selalu teringat tentang pekerjaan impiannya yang mampu memberikan keberhasilan kepada keluarga dan membawa ibunya menjalankan ibadah haji.
“Saya juga suka terbang karena selain mendapat banyak pengalaman, karier ini juga memberi saya kesempatan untuk membeli mobil dan rumah sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Nekat Mudik, Perantau Karantina Dulu di Benteng Vastenburg
Meski keluarganya menganggap menjadi pramugara sangat berisiko, namun ibunya terus memberikan dukungan penuh pada setiap keputusan yang diambil Fahmi. Terlebih saat ia sedang dalam masa-masa beratnya.
“Ibu yang paling banyak memberi saya dukungan selama masa sulit ini. Ibu bertanya mengapa tidak menggunakan keterampilan yang saya miliki ketika belajar di universitas sebelumnya,” tuturnya.