KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan Kegiatan Temu Para Admin Media Sosial (Terminal) Vol.01, ruang diskusi untuk membahas strategi pembuatan konten pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) yang menarik media sosial.
Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, Agustini Rahayu dalam acara Terminal Vol.01 dengan tema 'Ramalan dan Strategi Media Sosial', yang berlangsung secara hybrid di Hotel Ambarrukmo, Yogyakarta, Kamis 3 Desember 2020 mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pemahaman bermedia sosial terkait mengemas konten informasi publik khususnya di sektor parekraf.
Baca juga: 4 Rekomendasi Pantai Cantik di Tulungagung, Cocok Buat Isi Liburan Akhir Tahun
"Mengelola akun media sosial tentu harus memiliki strategi tertentu agar pesan yang disampaikan oleh pemilik media sosial ini mudah dipahami oleh masyarakat dengan konten yang menarik perhatian publik," ujar Agustini Rahayu dalam siaran pers yang diterima Okezone, Jumat (4/12/2020).
Agustini menjelaskan bahwa salah satu strategi agar suatu konten dapat menjadi menarik oleh masyarakat diperlukan kepekaan terhadap isu terkini.
"Admin media sosial ini harus melek isu, karena agar tahu bagaimana skema media sosial terkini, sehingga baik pemerintahan yang memiliki akun media sosial atau instansi lainnya, dapat lebih maksimal menyampaikan program melalui saluran media sosialnya," ujar Agustini.
Turut hadir dalam kegiatan ini, CEO New Media Folder Hadi Ismanto, Vice President Gojek Bahari CK, Redaktur Mojok.co Agus Mulyadi, dan diikuti perwakilan dari Sekolah Pariwisata, Badan Otorita Pariwisata, dan admin media sosial dari pemerintah daerah di 34 provinsi yang mengikuti acara secara daring.
Baca juga: Mengintip Ruang Tersembunyi di Pesawat Tempat Pramugari Beristirahat
Vice President Gojek, Bahari CK, mengatakan bahwa akun media sosial yang dikelola oleh lembaga atau instansi pemerintah tidak melulu harus serius. Namun konten tersebut harus bisa dikemas menjadi fun, sehingga pesan yang disampaikan dapat dengan mudah diserap oleh masyarakat.
“Terpenting akun media sosial pemerintahaan ini tidak harus selalu dikemas dengan gaya serius, tapi bisa dikemas menjadi fun apalagi terkait pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Bahari.