PANDEMI Covid-19 membuat sektor pariwisata dunia mengalami jatuh bangun. Tak terkecuali industri MICE (Meeting, Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions) di Indonesia.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya, mengatakan, Jakarta yang selama ini menjadi salah satu pusat MICE di Indonesia pun turut terkena imbasnya.
Padahal, dalam beberapa tahun terakhir sektor MICE di ibukota sedang menunjukkan tren positif.
Data yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)mencatat bahwa Jakarta memiliki fasilitas convention center seluas 50 ribu meter persegi, ruang eksibisi seluas 51 ribu meter persegi, 996 kamar hotel, ballroom seluas 3,8 ribu meter persegi, 25 special event venue, 19 golf course, 6.493 restoran, dan 85 shopping area.
Baca juga: Jalan-Jalan ke Desa Panglipuran, Protokol CHSE Ketat Bikin Wisatawan Enggak Takut Corona
"Dengan fasilitas yang cukup beragam ini sebetulnya bisa jadi bargaining bagi Jakarta untuk menarik wisatawan MICE. Hanya saja ada beberapa kekurangan yakni terkait masalah jarak tempuh faktor kemacetan, lokasi hotel dan venue cukup jauh, kondisi sosial politik kita yang tidak menentu, kadang-kadang demo pemilu pilkada. Sementara industri MICE itu sangat-sangat sensitif," ungkapnya saat ditemui dalam acara Indonesia Business Event Forum (IBEF) ke-8, di Jakarta Convention Center, Senin (8/12/2020).
Untuk menggeliatkan kembali industri MICE Jakarta, Gumilar mengatakan bahwa pihaknya terus berbenah diri dan menyiapkan sejumlah strategi khusus. Termasuk menggelar kegiatan MICE berbasis hybrid (offline dan online).
Follow Berita Okezone di Google News