PENELITI Universitas Andalas, Pramono menyebut keberadaan 88 naskah kuno di Surau Simaung atau Surau Syekh Malin Bayang di Jorong Tapian Diaro diyakini dapat memperkuat daya tarik wisata religi di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat (Sumbar).
"Tradisi ziarah adalah salah satu tradisi massal yang masih berlangsung di tengah masyarakat Sumbar saat ini. Naskah kuno di surau bisa memperkuat potensi itu," kata dia, Minggu, 20 Desember 2020.
Menurutnya, Surau Simaung di Jorong Tapian Diaro, Nagari Sijunjung, merupakan salah satu tujuan wisata religius di Sumbar.
Setiap tahun kata dia, peziarah dari wilayah provinsi seperti Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, dan Lampung berkunjung ke Surau Simaung, yang pada masa lalu merupakan salah satu pusat kegiatan ulama.
Baca juga: Asyiknya Berwisata ke Kota Terkecil di Sumatera Barat
Pramono bersama tim dari Universitas Andalas pada tahun 2019 melakukan digitalisasi naskah-naskah kuno koleksi Surau Simaung dengan dukungan dari program Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA).
"Selama sebulan kami berhasil mendigitalkan 20.914 halaman naskah dengan lebih dari 200 teks koleksi Surau Simaung," kata Pramono.
Ia menambahkan, isi naskah-naskah kuno di Surau Simaung beragam, antara lain mencakup sastra, sejarah, hagiografi, agama, dan pengobatan tradisional.
Berbagai naskah kuno tersebut bisa menjadi inspirasi dalam pengembangan potensi pariwisata daerah. Pramono mencontohkan, ragam hias dalam naskah-naskah kuno bisa dijadikan sebagai desain motif kain untuk suvenir peziarah.