KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menuntaskan penataan kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor dalam rangka mendukung konservasi dan pelestarian spesies tanaman di luar habitat alaminya.
"Taman Anggrek di Kebun Raya Bogor tentunya akan menambah fasilitas yang sudah tersedia dengan baik. Harapannya juga akan menambah koleksi tanaman sebagai keanekaragaman hayati kita yang kaya," ucap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2020).
Menurut dia, penataan Kebun Raya Bogor tidak hanya memberikan dampak positif dari sisi peningkatan kelengkapan prasarana fisik, keindahan lanskap dan ruang terbuka hijau publik, namun juga dari sisi kontribusi terhadap konservasi air, tanah, dan perbaikan kualitas udara pada kawasan perkotaan.
Baca juga: Wagub Imbau Pelancong Tak Pelesiran ke Jabar saat Libur Nataru
Ruang lingkup penataan bangunan kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Bogor meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, dan mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP) pada pembangunan rumah kaca induk seluas 6.813 meter persegi dan laboratorium kultur jaringan seluas 1.560 meter persegi.
Hingga 20 November 2020 progres fisik penataan kawasan ini mencapai 97 persen. Pekerjaan penataan bangunan dimulai sejak 18 Desember 2019 ini bernilai kontrak Rp35,9 miliar. Manajemen konstruksi dilakukan oleh PT Elsadai Servo Cons - PT Bintang Perkasa Sejati (KSO) dan perencana PT Saranabudi Prakarsaripta - PT Wahana Reka Tekindo.
"Pengembangan Taman Anggrek pada Kebun Raya menekankan pada pelaksanaan lima fungsi kebun raya, yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan," tuturnya.