SEMPAT Lesu selama beberapa bulan di masa awal pandemi Covid-19, kini Banyuwangi sudah mulai menggenjot sektor pariwisata. Protokol kesehatan diterapkan ketat dengan aplikasi digital.
Dalam paparannya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Kadispar Banyuwangi, M Yanuar Bramuda menjelaskan, Provinsi Banyuwangi telah menerapkan sederet strategi agar daerahnya bisa kembali dikunjungi para wisatawan dengan aman dan nyaman meski di masa pandemi virus corona.
“Banyuwangi sudah pelatihan dan sertifikasi SOP New Normal dan penanganan jika terjadi kondisi darurat pada wisatawan. Bukan hanya hotel dan restoran, tapi juga kepada 30 agen travel resmi hingga 250 orang driver. Agar memperkuat branding lokasi-lokasi wisata di Banyuwangi layak dikunjungi,” jelas Yanuar Bramuda dalam dialog virtual Kemenparekraf bersama Kadispar 34 Provinsi, Sabtu (26/12/2020).
Baca Juga:Â Penerapan Protokol Kesehatan di Bali Lebih Baik Ketimbang Eropa
Tak hanya itu, pemerintah daerah Banyuwangi juga memanfaatkan kecanggihan digital. Lewat penerapan digital tourism, aplikasi buatan anak-anak Banyuwangi yang berfungsi bisa mengunci secara online suatu destinasi wisata jika sudah melebihi kapasitas.
“Batasan pengunjung ke destinasi itu kan 50 persen, lewat aplikasi ini kita kunci secara online. Misalnya di Kawah Ijen sehari itu 450 orang maksimal. Lebih dari itu, kita kunci jadi tiket masuknya tidak bisa dicetak lagi,” imbuhnya.