PEMERINTAH Indonesia menutup pintu masuk bagi seluruh warga negara asing (WNA) mulai 1 hingga 14 Januari 2021, untuk antisipasi varian baru virus penyebab COVID-19. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menilai kebijakan ini berdampak negatif ke sektor pariwisata.
"Kebijakan apapun yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pasti niatannya baik. Pasti ada dampak positif dan negatif,” kata Nunung Rusmiati, Ketua Umum ASITA kepada Okezone menanggapi larangan masuk WNA oleh pemerintah, Senin 28 Desember 2020.
Baca juga: Mulai 1 Januari 2021, Indonesia Tutup Pintu Masuk Warga Asing dari Semua Negara
Menurutnya, sisi positif dari kebijakan tersebut adalah bisa meminimalisasi potensi masuknya varian virus baru corona yang disebut menular lebih cepat tersebut ke Indonesia. Lalu negatifnya apa?
“Negatifnya tentu akan memengaruhi kondisi perekonomian dan pariwisata kita," ujar Rusmiati.
Kemenparekraf sebenarnya sedang mempersiapkan diri menerima kembali wisatawan mancanegara dengan sejumlah persyarakat ketat. Bali bahkan lagi disiapkan sebagai destinasi yang bakal dibuka kembali untuk turis asing.
Namun, kemunculan varian virus baru corona di Inggris memperpanjang masa penutupan pariwisata untuk wisatawan mancanegara.
Baca juga: Ingin Traveling Menjelang Tahun Baru? Baca Dulu News RCTI+
ASITA telah menyiapkan sejumlah strategi dalam upaya membangkitkan kembali pariwisata Indonesia. Salah satunya menggencarkan promosi untuk menggaet lagi wisatawan mancanegara berkunjung ke Tanah Air.
Pada September 2020, ASITA berkunjung ke Turki untuk mempelajari treatmen pemerintah setempat dalam memulihkan pariwisatanya. Turki yang selama masa new normal memberikan kebebasan kepada wisatawan asing, tiba-tiba mengalami peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 yang sangat signifikan.