SUDAH hampir satu tahun lamanya segala aktivitas masyarakat serba dibatasi imbas pandemi virus corona atau Covid-19. Aktivitas sekolah hingga kerja pun sebagian masih diterapkan dari rumah. Perasaan bosan dan penat pun kerap datang mengganggu.
Meski sudah diperingatkan untuk tidak berpergian karena dapat berpotensi memperluas penyebaran virus corona, namun ada saja masyarakat yang tetap memutuskan traveling.
Nah, bagi Anda yang tetap hendak pergi berlibur, berikut tips tetap aman dan nyaman selama berlibur di masa pandemi, sebagaimana dilansir darilaman Every Day Health, Sabtu (2/1/2021).
Ketahui tingkat Covid-19 di Tempat Tinggal
Ke mana pun Anda pergi dan berapa banyak pencegahan yang Anda lakukan, bepergian saat adanya virus corona tetap memberikan risiko.
"Ada beberapa alasan untuk mengetahui tingkat infeksi lokal. Misalnya, Anda berencana bepergian meggunakan pesawat dari daerah dengan banyak kasus Covid-19, berarti kemungkinan besar penumpang di dekat Anda mengidap penyakit tersebut dan meningkatkan risiko infeksi pada Anda," ungkap dr. Glatt, Juru Bicara Infectious Diseases Society of America.
Anda juga mungkin menulari keluarga yang ingin Anda kunjungi. Maka pikirkan secara matang, demi keamanan beberapa negara memberlakukan karantina selama 14 hari. Jika Anda susah matang dan siap dikarantina, jangan lupa untuk menyiapkan keperluan Anda karena Anda tidak dapat keluar dan ke mana-mana selama 14 hari itu.
Baca juga: Staycation di Jogja? Yuk Mampir ke 5 Tempat Ini Biar Happy
Pertimbangkan kesehatan Anda dan si tuan rumah
Pikirkan seberapa berisiko bepergian bagi Anda. “Segala sesuatu dengan Covid-19 harus bersifat individual. Anda perlu melihat semuanya melalui perspektif pribadi Anda,” kata Glatt.
Pertanyaannya, apakah Anda atau siapapun yang bepergian dengan Anda berisiko tinggi untuk konsekuensi Covid-19 yang parah? Orang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi tertentu, termasuk diabetes tipe 2, penyakit ginjal, kondisi jantung, kanker, dan obesitas, cenderung akan sakit parah dan memerlukan rawat inap jika tertular virus corona, menurut CDC.
"Jika Anda termasuk dalam salah satu kategori ini, terbang dengan pesawat atau pergi ke tempat yang ramai dengan banyak wisatawan lain mungkin sangat berisiko," kata Glatt.
Pahami tingkat infeksi Covid-19 pada tujuan Anda
Penting untuk melacak tingkat infeksi lokasi tujuan Anda. Jika Anda ingin pergi ke lokasi yang sangat panas dengan Covid-19, maka tinggi peluang Anda untuk sakit di sana.
Dengan rumah sakit di beberapa daerah sudah melebih kapasitas, ada kemungkinan Anda tidak mendapatkan perawatan yang memadai. Anda dapat mencari tingkat positif di suatu daerah di situs resmi departemen kesehatan masyarakat setempat.
Baca juga: Tutup saat Malam Tahun Baru, Begini Suasana TMII Pasca-Dibuka
Lakukan tes Covid-19 sebelum, selama dan setelah perjalanan
Lakukan tes Covid-19 (rapid maupun swab PCR) sebelum berangkat, jika Anda dinyatakan negatif paling tidak Anda tak membawa virus ke tempat tujuan Anda. Namun, jika Anda dinyatakan positif lakukan penundaan dan pulihkan kesehatan Anda hingga dinyatakan negatif dan benar-benar sehat.
Setelah sampai di tempat tujuan pun sebisa mungkin lakukan tes virus corona, dan tak lupa ikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan supaya perjalanan tetap aman.
Setelah bepergian pun Anda wajib melakukan uji tes lagi, untuk memastikan kesehatan Anda dan keluarga di rumah agar tetap aman dari virus corona. Sambil menunggu hasil, lebih baik jika Anda melakukan karantina untuk mencegah terjadinya hal buruk.
Tentukan alat transportasi
Para ahli menganggap mengemudi sendiri merupakan alat transportasi yang paling aman saat ini, terutama jika tujuan Anda dapat dicapai dalam sehari karena ini sangat membatasi interaksi Anda dengan orang lain.
Baca juga: Mau Tahun Baruan di Parangtritis, Ratusan Kendaraan Dipaksa Putar Balik
Naik pesawat juga relatif aman, selama diberlakukan tindakan pencegahan sesuai protokol kesehatan. Maskapai harus memastikan pesawatnya dibersihkan secara menyeluruh dan menjaga jarak antar penumpang selama proses naik dan turun pesawat.
Sebagai penumpang, cari maskapai penerbangan yang kursinya diberlakukan jaga jarak, dan tetap di kursi selama penerbangan, serta selalu kenakan masker sepanjang waktu, terutama saat penumpang lain di sekitar melepasnya untuk makan atau minum.
"Sebelum tiba di bandara, Anda sebaiknya mengunduh aplikasi maskapai penerbangan," kata Terry Adirim, dekan senior untuk urusan klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Florida Atlantic.
“Layar boarding pass disentuh oleh banyak orang, jadi berisiko untuk penularan penyakit,” ucapnya.
Sedangkan bepergian dengan bus, membutuhkan kewaspadaan ekstra, karena sistem ventilasi tidak sebaik yang ada di pesawat.