Lebih dari 40 negara telah memberlakukan pembatasan ke dan dari Inggris karena adanya strain baru virus corona yang muncul di Inggris pada Desember tahun lalu. Bahkan pemerintah Inggris juga mengatakan bahwa virus COVID-19 yang baru ini 70% lebih mudah menular.
Sementara itu, para ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat mengatakan, "Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus mutan lebih mematikan."
"Tidak ada bukti bahwa adanya peningkatan keparahan COVID-19 dari strain baru ini," kata direktur eksekutif Program Kedaruratan WHO Dr Michael Ryan di tengah kekhawatiran atas jenis virus baru Inggris.
(sal)