DUNIA penerbangan Tanah Air dirundung duka menyusul insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Sebanyak 62 penumpang termasuk awak kabin berada dalam pesawat nahas itu. Salah satunya ialah Isti Yudha Prastika (35).
Isti merupakan pramugari NAM Air yang masih satu grup dengan Sriwijaya Air. Bungsu dari 3 bersaudara itu menggantikan tugas rekannya untuk menempuh perjalanan rute Pontianak-Jakarta. Kemudian ia menumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 untuk kembali ke Pontianak.
Suasana rumah Isti di Perumahan Reni Jaya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten seketika berubah jadi nestapa. Keluarga pramugari yang termasuk dalam kru tambahan itu masih harap-harap cemas berharap jasad Isti segera ditemukan.
Baca juga: Sebelum Pesawat Jatuh, Pramugari Sriwijaya Air Mia Tresetyani Telpon Ibu Bilang Hujan
Berbagai ikhtiar pun dilakukan, salah satunya dengan menyerahkan data yang diperlukan untuk tes DNA.
Ayah Isti, Udjang Usman bertolak ke rumah sakit dan posko crisis center untuk menyerahkan sejumlah kebutuhan itu meliputi sikat gigi korban, kartu identitas dan dokumen keluarga lainnya sebagai pelengkap.
Tak ada yang bisa dilakukan keluarga selain banyak berdoa seraya menunggu informasi dari pihak keluarga yang standby di posko crisis center ikhwal keberadaan putri tercintanya itu.
Suasana duka semakin kental, di mana karangan bunga simbol belasungkawa terus berdatangan memenuhi area rumah Isti Yudha Prastika.