PIHAK keluarga Kapten Afwan, pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, menyatakan bahwa yang bersangkutan pribadi peduli adik dan kemenakan di kampung halaman, di Nagari Sungai Jambu, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Yurni Mahmud, kakak sepupu Kapten Afwan, di Kabupaten Tanah Datar, Senin, mengaku meskipun sepupunya itu jarang pulang kampung, selalu menanyakan keadaan keluarga dan kampung halamannya melalui grup percakapan WhatsApp.
Baca juga: Doa-Doa Terbaik Terus Mengalir untuk Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak dalam penerbangan dari Jakarta-Pontianak, Sabtu 9 Januari 2021, sedangkan puing-puingnya dan diduga korban lainnya dalam proses evakuasi dari lokasi jatuh pesawat oleh tim SAR gabungan.
"Jadi ada sebuah grup WhatsApp keluarga, di dalam grup itu ia selalu bertanya keadaan kemenakannya dan keadaan di kampung bagaimana," katanya.
Bahkan, katanya, begitu pedulinya ia dengan keluarga, juga sempat mengirimkan sejumlah uang kepada salah satu keluarga di kampung yang tengah menjalani isolasi mandiri karena COVID-19.
Baca juga: Curhat Pilu Pramugari Aldha Refa yang Ditinggal Okky Bisma Korban Sriwijaya Air
"Terakhir berkomunikasi dengan beliau melalui grup Whatsapp, yang mana ia masih sempat mentransfer sejumlah uang ke kemenakannya, Ikhsan, yang tengah menjalani isolasi mandiri," katanya.
Ketua Organisasi Perantau Nagari Sungai Jambu Saiyo Sakato se-Jabodetabek, Delpis Dt Majo Indo, menyebut sosok Kapten Afwan merupakan pribadi yang religius dan rendah hati.