KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) menambah destinasi wisata alam berupa tracking atau selasar mangrove seiring program rehabilitasi kawasan mangrove yang dilakukan di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
"Program rehabilitasi kawasan mangrove ini digandengkan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya yang melibatkan masyarakat dalam pembangunannya," kata Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP Tb Haeru Rahayu di Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Jepara Tetap Tutup Objek Wisata Meski Tak Wajib Terapkan PPKM
Tb Haeru mengemukakan selasar mangrove tersebut termasuk dari pelaksanaan program Pusat Restorasi dan Pengembangan Ekosistem Pesisir (PRPEP).
Ia mengatakan PRPEP merupakan program KKP yang ditujukan untuk restorasi alam sekaligus difungsikan sebagai destinasi wisata terbatas.
Ia berpendapat bahwa, mangrove tidak hanya memiliki nilai visual, tetapi juga menyimpan nilai edukasi dan ekonomi.
"Selain tracking mangrove, KKP sebelumnya juga membangun nursery mangrove di Asahan untuk melengkapi rehabilitasi hutan mangrove yang cukup besar potensinya di Asahan," ucapnya.
Baca juga: Sandiaga Ingin Bikin Spot Instagramable & Konten TikTok di Ekowisata Mangrove
Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Mudatstsir mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan PRPEP di Desa Silo Baru, Kecamatan Silo Laut, Kabupaten Asahan.
"Selama lebih kurang 56 hari kerja, masyarakat sejak siang bahkan malam hari, berperan aktif dalam pembangunan tracking di Silo Baru. Ini luar biasa mengingat medan yang lebih sulit dari empat lokasi pembangunan tracking lainnya,” ujar Mudatstsir.