INDUSTRI penerbangan salah satu sektor yang paling terpukul ketika lockdown diberlakukan di berbagai negara karena wabah COVID-19. Zakaria Abu Saim alias Zack (50) merasakan betul dampak ini. Pramugara dari Kota Kemuning, Shah Alam, Malaysia, ini sekarang mulai buka usaha jualan burger demi menghidupi keluarganya.
Zack telah berkecimpung di dunia penerbangan selama 27 tahun. Sebelumnya, ia lima tahun bekerja di bidang perhotelan.
Baca juga:ย Kisah Pramugari Cantik Jadi Penjual Alpukat demi Keluarga
Ketika virus corona mulai mewabah, pekerjaan Zack sangat terpengaruh. Dia dan istrinya, Anis Suzanaz Borhan (49) prihatin, karena mereka memiliki tiga anak usia sekolah dan perguruan tinggi untuk dihidupi: Atilla Hanna (21); Johan Aizey (17); dan Kamal Aizey (16).
"Industri penerbangan mengalami pukulan terbesar karena tidak banyak penerbangan yang dijadwalkan. Saya hanya mendapatkan satu penerbangan dalam sebulan sedangkan, sebelumnya, saya mendapatkan setidaknya 10-12 penerbangan," kata Zakaria, pramugara terkemuka Malaysia Airlines dilansir dari TheStar, Jumat (15/1/2021).
Anis juga seorang mantan pramugari Malaysia Airlines di masa mudanya. Setelah terbang selama satu setengah tahun, dan habis kontraknya, ia bekerja di hotel. Dan sebelum menikah, dia menjadi presenter di stasiun TV lokal.
โAnis sudah menjadi ibu rumah tangga sejak kami menikah. Sebelumnya bisa memenuhi kebutuhan hidup, jadi ketika COVID-19 melanda, itu sangat mempengaruhi pendapatan rumah tangga kami, ujar Zakaria.
"Untuk menghidupi keluarga beranggotakan lima orang itu sulit, terutama ketika anak-anak semakin besar.โ
Situasi mereka memaksa keluarga untuk mencari cara lain untuk menghasilkan pendapatan. Zack pun memutuskan untuk membuat warung rumahan.
Baca juga:ย Curhat Pilu Pramugari Aldha Refa yang Ditinggal Okky Bisma Korban Sriwijaya Air
Zack mengungkapkan bahwa awalnya anak-anak lelakinya membantu dengan mulai bekerja di kafe terdekat.
Namun, suatu hari anak-anaknya menawarkan ide untuk membuka bisnis makanan mereka sendiri. Mereka mengungkapkan minat mereka terhadap burger, jadi Zack dan istrinya segera berinvestasi untuk memulai bisnis.
"Kami telah bereksperimen membuat burger sejak anak-anak kecil," kata Zack.
"Dan ya, semua roti burger kami adalah buatan tangan."