JENAZAH pramugari korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Mia Tresetyani Wadu dimakamkan di pemakaman umat Kristiani Taman Mumbul, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali, Kamis (21/1/2021). Isak tangis haru keluarga dan kerabat korban mewarnai prosesi pemakaman.
Baca juga: Sebelum Pesawat Jatuh, Pramugari Sriwijaya Air Mia Tresetyani Telpon Ibu Bilang Hujan
Pendeta Stefanus Ruben Djo yang memimpin upacara pemakaman juga sangat sedih. Ia tak kuasa menahan tangis hingga terbata-bata saat memimpin doa bersama.
Suasana duka itu sudah terasa sejak jenazah Mia Tresetyani Wadu dibawa mobil ambulans menuju peristirahatan terakhirnya di pemakaman Taman Mumbul.
Peti jenazah kemudian digotong bersama-sama oleh pihak keluarga dan rekan sejawat korban. Pendeta Stefanus Ruben Djo yang memimpin jalannya prosesi pemakaman kemudian memberi aba-aba yang menandai diturunkannya peti jenazah Mia Tresetyani ke liang lahat.
Suasana semakin khidmat saat keluarga dan kerabat bersam-sama melantunkan kidung pujian. Pendeta kemudian melemparkan segenggam tanah di atas peti sebagai pertanda ditutupnya liang lahat.
Baca juga: Lepas Jenazah Pramugari Oke Dhurrotul Jannah, NAM Air: Kami Merasa Kehilangan
Bersamaan dengan itu, isak tangis dan histeris keluarga yang hadir di pemakaman pecah. Kedua orang tua korban diam terpaku menyaksikan peti jenazah masuk ke dalam tanah.
Sepupu Mia Tresetyani, Yudi Irawan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemakaman korban. “Setelah ini ada prosesi lebih lanjut pada hari Sabtu nanti yakni ibadah syukur,” katanya.