KEMENTERIAN Negara Urusan Kepurbakalaan Mesir mengumumkan penemuan terbaru mereka di area penggalian situs pemakaman Mesir kuno, Saqqara di Kairo Selatan.
Saqqara merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dan tempat tinggal bagi lusinan piramida, termasuk piramida tertua di Mesir, Piramida Djoser.
Baca juga: 8 Negara Destinasi Wisata Seks Paling Masyhur di Dunia
Selama penggalian, Saqqara telah menghasilkan ribuan artefak dalam beberapa dekade. Tetapi penemuan terbesar dan terbaru bagi para arkeolog Mesir ini adalah identitas seorang ratu yang telah meninggal sekitar 4.200 tahun lalu.
Makam ratu tersebut ditemukan di sebuah situs yang berdekatan dengan piramida Raja Teti, Firaun pertama dari Dinasti Keenam Kerajaan Mesir Kuno. Kerajaan tersebut berdiri sekitar era 2680 dan 2180 SM yang dikenal sebagai Zaman Piramida.
Piramida (Unplash/Adrian)
"Penggalian dimulai pada tahun 2010, ketika kami menemukan sebuah piramida ratu di sebelah piramida Raja Teti. Tetapi kami tidak menemukan nama di piramida tersebut untuk memberi tahu milik siapa piramida itu," kata mantan Menteri Kepurbakalaan Mesir yang juga arkeolog terkemuka Mesir Dr. Zahi Hawass seperti dikutip dari CBS News, Selasa (26/1/2021).
Namun sekitar sebulan yang lalu, mereka menemukan titik terang bahwa situs pemakaman yang ditemukan di dekat piramida Raja Teti adalah milik Ratu Neit, istri Raja Teti.
Baca juga: Fakta-Fakta Unik Pulau Cantik Dihuni 62 Orang Bersaudara, Penduduknya Santai Banget
Setelah menemukan nama pemilik situs tersebut, akhirnya mereka mengukir nama Ratu Neit di dinding situs itu.
"Saya belum pernah mendengar tentang ratu ini sebelumnya. Oleh karena itu, kami menambahkan bagian penting ke dalam sejarah Mesir tentang ratu ini," kata Hawass.
"Penemuan baru ini akan membantu 'menulis ulang' sejarah Mesir Kuno."
Timnya juga menemukan 52 makam poros yang masing-masing memiliki kedalaman sekitar 9 hingga 12 meter. Mereka juga menemukan lebih dari 50 peti mati kayu atau sarkofagus yang diduga berasal dari Kerajaan Baru Mesir, sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Sebenarnya mereka menemukan makam lain.
"Di dalam makam kami menemukan sarkofagus batu kapur besar. Ini pertama kalinya kami menemukan sarkofagus itu di dalam lubang tersebut. Kami menemukan satu lagi yang akan kami buka satu minggu dari sekarang," kata Hawass.