KABAR menggemparkan datang dari Banyuwangi, Jawa Timur. Ya, sekelompok orang yang mengaku sebagai dukun mendeklarasikan Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) dan berencana menggelar festival santet.
Deklarasi para dukun itu sebelumnya dilakukan di salah satu ruangan gedung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, 3 Februari 2021 lalu.
Latar belakang mereka membentuk organisasi itu lantaran selama ini, profesi dukun tidak diketahui banyak orang. Bahkan sangat lekat dengan kesendirian dan pengasingan diri, dan kini mengubah gaya hidup individualistis menjadi lebih komunal dan modern.
Hal tersebut juga terdorong oleh kondisi dan keadaan praktik perdukunan mulai rusak, akibat praktik dukun dukun palsu atau abal-abal yang kerap menipu banyak orang.
Baca juga: Banyuwangi Terapkan Prokes Ketat Berbasis Digital di Lokasi Wisata
Dengan terbentuknya organisasi dukun tersebut mereka berharap semua anggotanya akan terdata identitas dan keahliannya, sehingga diharapkan tidak adalagi dukun abal-abal yang berujung pada penipuan dan merugikan masyarakat.
Deklarasi Perdunu ini juga mengagendakan event yang cukup menarik dan mengagetkan, yakni festival santet yang akan digelar pada bulan suro atau Agustus mendatang.
Festival santet tersebut sengaja digelar sebagai media edukasi masyarakat, agar bisa mengenal tentang santet di Banyuwangi, Jawa Timur, sehingga masyarakat bisa mengetahui ciri-ciri seseorang terkena santet atau sihir.
Baca juga: Mengejutkan, Pramugari Hilang saat Penerbangan
Ketua Perdunu, Gus Abdul Fatah Hasan mengatakan, santet selama ini dikenal sebagai praktik yang membuat orang celaka hingga kehilangan nyawa.