PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) merancang Bandara Arung Palakka di Kabupaten Bone untuk bisa melayani pesawat ATR. Proyek itu nantinya akan memperbaiki akses jalan masuk dan pemerintah pusat akan memperpanjang runway dari 1.200 meter menjadi 1.600-1.700 meter.
"Kami ini lagi merancang Sulsel terkoneksi termasuk Bandara Bone, ini sebenarnya bandara yang paling potensial. Kalau kita lihat dari segi lokasi, di antara seluruh bandara yang ada. Bone ini bisa kita jadikan hub," jelas Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
Jika sebelumnya bandara ini hanya bisa dengan pesawat caravan menjadi kendala dari sisi operasi. Selanjutnya, akan melayani pesawat Jenis ATR-72 bahkan pengembangan lebih jauh dapat dilandasi pesawat jenis Boeng.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Bone Nurdin Abdullah menggunakan helikopter dari Makassar dan mendarat di Bandara Arung Palakka yang dulunya bernama Bandara Mappalo Ulaweng.
Baca juga: Inilah Maskapai Penerbangan Pertama yang Seluruh Awak Kabinnya Sudah Divaksin Covid-19
Nurdin mengaku akan meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar runway diperpanjang hingga 2.100 meter. "Kalau bisa 2.100 meter, Boeing sudah bisa masuk di sini," sebutnya.
Sejauh ini, menurut Nurdin, subsidi tiket diberikan untuk beberapa penerbangan di Sulsel, termasuk nantinya di Arung Palakka. Dengan demikian juga akan dibangun kembali terminal. Bandara ini dikoneksikan dengan bandara di Makassar, Selayar, Bira, Bua hingga Masamba dan Toraja.
"Kalau ini sudah terkoneksi semua kita ingin Bone ini akan terhubung juga ke Palu dan Kalimantan karena memang Bone ini strategis sekali, apalagi perpanjangan runway tidak sulit. Jadi sekarang bandara ini sudah 60 hektare, kalau memang dibutuhkan perluasan lagi Insya Allah kita bisa bantu," jelasnya.
Bandara Arung Palakka terletak di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, mulai dibangun secara bertahap pada tahun 2007 dan baru beroperasi tahun 2013. Ini diharapkan menjadi gerbang utama transportasi udara bagi empat kabupaten di sekitarnya, yaitu Bone, Soppeng, Wajo dan Sinjai.
Baca juga: 2 Maskapai Uni Emirat Arab Terapkan Travel Pass, Ini Fungsinya
Bandara ini sempat difungsikan dan terhenti pelayanan penerbangan komersialnya sejak empat tahun lalu. Bandara tersebut dari segi teknis tetap siap beroperasi.
Kepala Kantor wilayah Otoritas Bandara (Kaotban) Wilayah V Makassar, Sulawesi Selatan, Baitul Ikhwan mengatakan, bandara ini secara operasional baik dan siap beroperasi. Meski dalam empat tahun sempat 'mati suri'.