MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar penataan komprehensif dari berbagai sektor perlu dilakukan secara komprehensif untuk membangkitkan sektor pariwisata di kawasan wisata Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat melaksanakan rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi terkait penataan kawasan dan bangunan di sekitar Danau Toba, Selasa (16/2/2021).
"Kami menyampaikan beberapa data hotel di Danau Toba yang perlu dibuat penataan lebih komprehensif mengacu pada penataan yang sukses seperti Lake Geneva ada Veve di Switzerland dimana bukan hanya dari segi infrastruktur tapi juga ekonomi kreatif seperti festival kesenian dan budaya yang mampu menarik wisawatan," ujar Sandiaga Uno.
Dirinya membayangkan area di sekitar Danau Toba seperti di Prapat, Humbang Hasundutan Tapanuli Utara, Balige dapat dibuat program-program yang memiliki kemampuan mendorong ekonomi kreatif.
"Dengan kolaborasi penyelenggara travel online, kunjungan pariwisata ke Danau Toba bertambah di masa pandemi 2020 dibandingkan pada 2019. Untuk itu kita harus berbenah diri. Pastikan hotel-hotel melakukan persiapan tidak hanya infrastruktur kamar dan fasilitas listrik, limbah, air dan sebagainya juga SDM-nya harus ditingkatkan," tambah Sandiaga.
Baca juga:Â Menjadikan Danau Toba sebagai Destinasi Wisata Terpadu Super Prioritas
Kemenparekraf juga sepakat menunjuk ibu Anneth PHRI Samosir untuk menjadi pemegang pemangku kepentingan kunci untuk meningkatkan SDM pariwisata di Danau Toba.
"Banyak hotel-hotel di Danau Toba sudah tidak layak. Ini perlu di upgrade sehingga jumlah wisatawan yang meningkat ini tidak kecewa hanya datang sekali tapi bisa berkali-kali jika mendapatkan layanan yang baik," ungkapnya.
Ia juga mendapat masukan dari anggota PHRI di Simalungun untuk mendorong pelarangan truk-truk yang mengangkut beberapa truk logging dan alat berat agar tidak melintasi akses jalan mendekati Prapat Danau Toba.
"Karena di sana tanahnya labil dan parkir minim tempatnya, disitu harus ada solusi dari segi interkoneksi. Kita akan berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN untuk mencari lahan parkir Danau Toba," jelas Sandiaga.
Baca juga: Luhut Kunjungi 15 Proyek Pemerintah di Danau Toba
Ia meyakini Danau Toba sebagai Caldera of The King bisa terus berbenah dan memastikan wisatawan domestik dapat menikmati Danau Toba.
"Kami juga akan mengusulkan pelibatan PHRI, Kadin, Asosiasi GM, Komunitas, HIPMI, kami mengusulkan agar jumlah 6 restoran dan 16 hotel yang baru disertifikasi penerapan CHSE di Danau Toba ditingkatkan lagi," tambahnya.
Pihak Kemenparekraf juga sudah menerbitkan sebuah buku direktori usaha pariwisata Danau Toba bekerja sama dengan BDODT.
"Usulan kami yang kongkrit adalah menghadirkan jogging dan walk path atau paving di sempadan Danau Toba. Sehingga sempadan Danau Toba ini bebas dari bangunan dan dapat di akses publik. Ini merupakan bagian dari kesetaraan untuk dapat menikmati keindahan Danau Toba," tutur dia