CANDI Borobudur sudah sejak lama menjadi ikon pariwisata Indonesia dengan segala daya tariknya yang menakjubkan. Selain destinasi wisata, Candi Borobudur juga kerap menjadi pusat kegiatan ritual keagamaan umat Buddha.
Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyatakan Candi Borobudur sebenarnya tidak termasuk tempat yang disucikan agama Buddha.
"Tadi saya minta klarifikasi dengan biksu yang menjadi tokoh agama Buddha di lingkungan Borobudur dan sekitarnya untuk memastikan status Borobudur, apakah semacam tempat yang disucikan atau bukan," kata Muhadjir, Rabu kemarin.
Baca juga: Pelaku Industri Parekraf Diusulkan Masuk dalam Program Prakerja
(Foto: Instagram/@candiborobudur)
Hal itu disampaikan Muhadjir usai meninjau program pemberdayaan dan peningkatan SDM keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Balkondes Kebonsari Desa Kebonsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Sebelumnya ia mengunjungi kawasan Candi Borobudur dan bertemu dengan tokoh agama Buddha, Bante Sri Pannavaro Mahathera.
"Tadi sudah diberikan penjelasan pasti bahwa Candi Borobudur tidak termasuk empat tempat disucikan yang tercantum dalam kitab agama Buddha," sambung Muhadjir.
Artinya, Candi Borobudur memang tetap diberi ruang untuk destinasi wisata spiritual khususnya agama Buddha tetapi tidak dijadikan sebagai tempat yang disucikan, karena memang di luar tempat yang tercantum di dalam kitab agama Buddha.