CANDI Borobudur menjadi salah satu tempat ritual keagamaan umat Buddha. Kesuciannya disebut setara dengan Angkor Wat di Kamboja.
Biksu Bhadra Ruci menegaskan Candi Borobudur di Magelang sebagai tempat suci bagi umat Buddha, disebut tidak termasuk empat situs disucikan menurut kitab suci.
"Borobudur sesungguhnya tempat suci umat Buddha. Tempat ziarah suci umat Buddha sangatlah banyak dan tidak hanya terpaku pada empat situs yang disebutkan dalam riwayat Buddha Gautama saja," kata Bhadra dalam keterangan kepada media di Jakarta, Jumat.
Selaku bagian dari Sangha Vajrayana Sangha Agung Indonesia (SV-SAGIN) yaitu majelis pemuka agama Buddha di Indonesia, Bhadra mengatakan Indonesia di zaman dulu juga menjadi salah satu tujuan peziarah dari mancanegara.
Ia mencontohkan tokoh Fa Hsien yang berkunjung ke pulau Jawa pada tahun 399-414 Masehi. Sementara I Ching tinggal 10 tahun di Sumatera pada 671-695 Masehi.
Catatan perjalanan tokoh-tokoh itu menjadi salah satu rujukan bagi Sir Alexander Cunningham untuk menggali berbagai situs-situs suci sejarah Buddha baik di India maupun di luar India.
Candi Borobudur, kata dia, juga merupakan salah satu yang tempat suci untuk umat Buddha. Bhadra Ruci mengatakan sudah banyak kitab suci yang diidentifikasi sebagai basis pendirian Candi Borobudur.
Bab Gandavyuha Sutra dalam kitab suci Avatamsaka Sutra menjadi salah satu dasar dibuatnya kerangka arsitektur 10 tingkat Candi Borobudur. Gandavyuha Sutra, lanjut dia, juga bisa ditelusuri di kanon Buddhisme Tibet yan membentuk 128 keping relief di badan Candi Borobudur.
"Literatur ini pula yang mendorong peneliti Jawa Kuno asal Belanda De Casparis (1950) untuk mencoba merekonstruksi ulang nama Borobudur menjadi "Bhumisambharabhudara" yang berarti Gunung Akumulasi Kebajikan dalam Sepuluh Tingkat Bodhisatwa," katanya.