WILAYAH Tohoku, Jepang diguncang gempa bumi magnitudo 7,1 pada 13 Februari 2021. Tak ada korban jiwa, tapi kerusakan tersebar luas di jalan-jalan. Rumah warga dan beberapa bisnis pun terkena imbasnya. Uniknya, ada bir kaleng yang rusak akibat gempa justru laris terjual.
Salah satu bangunan mengalami kerusakan adalah Supermarket Happy Food RE Fanz di Date City, Fukushima. Sebagian langit-langit bangunanya runtuh dan beberapa barang terguncang dari raknya. Hal ini menyebabkan banyak kaleng bir dan berbagai alcopop penyok.
Baca juga: Oleh-Oleh Paling Diburu Wisatawan Mancanegara, Ada Kopi dari Indonesia!
Tanpa bencana alam, kaleng-kaleng yang penyok adalah hal yang sering terjadi. Mereka biasanya ditempatkan di tempat diskon khusus barang rusak.
Namun, petugas yang bertanggung jawab atas bagian minuman keras di supermarket ini, Yohei Sato, merasa mereka pantas mendapatkan yang lebih baik setelah semua kejadian yang telah dilaluinya.
Di tengah-tengah bagian supermarket berdiri kaleng-kaleng yang ‘berhasil’ sealamat dari gempa.
Terdapat sebuah kertas di belakangnya dengan tulisan, “Inilah para pahlawan yang dengan berani berdiri menghadapi gempa. Saya tidak ingin mereka diperlakukan seperti produk jatuh dan rusak yang dijual dengan harga diskon. Mereka terlihat berbeda, tetapi mereka memiliki alkohol yang enak di dalamnya. Tolong bawa mereka bersamamu dan biarkan mereka menjalani hidup seagai alkohol yang nikmat.”
Di bawah tanda itu ada gambar teriakan kaleng yang terluka, “kami tidak akan dihancurkan oleh gempa bumi!!”
Melansir laporan Sora News 24, Senin (22/2/2021), minuman ini semuanya dijual dengan harga reguler untuk menghormati kelangsungan hidup mereka. Mengejutkannya adalah, kaleng-kaleng tersebut laris manis.
Baca juga: Jenis-Jenis Cokelat saat Perayaan Valentine di Jepang
“Bahan di dalamnya sama, dan begitu Anda meminumnya, Anda tetap membuang kalengnya. Jadi saya pikir ini adalah ide yang bagus,” kata seorang wanita berusia 80-an yang diwawancarai oleh NHK saat membeli bir heroik.
“Alkohol lebih seperti anak-anak saya daripada produk. Saya senang melihat orang-orang memasukkan kaleng penyok ke dalam keranjang mereka, mengetahui bahwa mereka akan keluar dan dinikmati,” tambah Sato.