SEBAGIAN desa di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur saat ini mulai mengembangkan wisata pertanian, sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di desa itu.
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Minggu (21/2/2021), salah satu desa yang telah memaparkan konsep pengembangan wisata desa berbasis pertanian adalah Desa Gagah, yakni salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kadur, Pamekasan.
Baca juga:Â Â Asyiknya Berwisata di PPS Tasikoki, Bisa Mengenal Aneka Satwa Liar
"Yang diajukan oleh pemerintahan desa kepada kami dan hendak dijadikan objek wisata pertanian adalah tanah kas desa," katanya di Pamekasan.
Bupati menuturkan, Pemerintahan Desa Gagah, berencana mengembangkan kawasan pariwisata pertanian dengan memanfaatkan tanah kas desa di lahan seluas 6,5 hektare yang ada di desa itu yang akan diberi nama Agrowisata Madurasa.
"Pada 18 Februari 2021 kemarin kepala desa, BPBD, dan aparat desanya telah menyampaikan paparan tentang rencana pengembangan objek wisata itu," kata dia.
Â
Ilustrasi
Bupati muda ini lebih lanjut menjelaskan, selain dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat desa, pengembangan objek wisata berbasis pertanian di Desa Gagah yang hendak memanfaatkan tanah kas desa itu, karena selama ini tanah kas desa disewakan kepada warga desa lain, sehingga kurang dirasakan manfaatkan oleh masyarakat desa setempat.
Baca juga:Â Indahnya Air Terjun Moramo, Serpihan Surga di Hutan Tanjung Peropa
Pemdes Gagah, sambung mantan anggota DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan itu menginginkan agar keberadaan tanah kas desa bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat desa setempat.
"Maka, dengan adanya destinasi wisata itu, diharapkan, bisa meningkatkan perekonomian warga. Selain itu untuk memaksimalkan pengelolaan sumber daya alam yang ada di desanya, sebagai objek wisata alam yang bernuansa pertanian," kata bupati, menjelaskan.
Selain itu, potensi pendukung berupa kerajinan hasil produk pertanian seperti anyaman tikar, gula siwalan yang banyak diproduksi masyarakat desa juga bisa dioptimalkan. Suasana perbukitan dengan aliran sungai yang tidak pernah kering saat kemarau di sisi utara desa dimana di sekitar lokasi itu memang merupakan letak tanah kas desa, menjadi pertimbangan tersendiri bagi sang kepala desa.
"Apabila ini nantinya terealisasi dengan baik, maka akan banyak lapangan pekerjaan yang tercipta melalui program ini, disamping mata pencaharian pokok masyarakat kami di Desa Gagah sebagai petani akan terus berkembang," kata kepala desa itu, Hendra Budi Krisna saat menyampaikan pemaparan pengembangan wisata pertanian di desanya.
Â
Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menambahkan, bahwa pembangunan destinasi agrowisata di desanya diperkirakan akan rampung dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Adapun sajian wisata desa yang akan ditampilkan menurutnya berupa spot swafoto di sawah, lintasan atletik, tempat perkemahan dan beberapa sarana prasarana lainnya sebagai penunjang sehingga pengunjung betah berlama-lama, termasuk produk hasil kerajinan warga setempat juga akan berbuah manis.
Kafe sawah dengan penginapan bernuansa Madura zaman dulu merupakan konsep utama yang hendak dijadikan menu pokok dalam pengembangan destinasi agrowisata Madurasa ini. Ini dimaksudkan, selain untuk melestarikan budaya Madura, destinasi wisata yang hendak dikembangkan Pemdes Gagah ini juga bisa menjadi wisata edukasi di Pamekasan.
Hendra menjelaskan, nama wisata pertanian yang hendak dikembangkan itu Agrowisata Madurasa, karena terletak di Dusun Madurasa, salah satu dari empat dusun yang ada di desa itu.
"Dan Madurasa ini memang merupakan salah satu dusun diantara empat dusun yang ada di Desa Gagah, dengan potensi sumber daya alam melimpah. Lahan pertanian tegal, sawah tadah hujan dan sawah irigasi ada di dusun ini, dengan pemandangan alam yang yang sangat paling menarik. Selain itu, tanah kas desa kebanyakan terletak di Dusun Madurasa," katanya, menjelaskan.
Follow Berita Okezone di Google News