DI TENGAH lesunya penerbangan internasional imbas pandemi Covid-19, Vietnam justru membangun bandara internasional baru yang lokasinya dekat pembangkit tenaga listrik komersial Kota Ho Chi Minh.
Negara ASEAN yang juga tetangga Indonesia itu juga bakal memperluas bandara kota yang ada sekalipun aktivitas penerbangan belum bergairah.
Proyek bandara ambisius Kota Ho Chi Minh diyakini akan meningkatkan kapasitas penumpang hingga 150 persen pada pertengahan tahun. Namun, banyak analis mengatakan pandemi telah menimbulkan keraguan serius atas dua investasi besar ini.
Pembangunan Bandara Internasional Long Thanh di Provinsi Dong Nai, tepatnya 40 km timur kota telah disetujui sejak tahun 2015 oleh Majelis Nasional, parlemen negara.
Baca juga: Penumpang Nekat Buka Pintu Kabin dan Pukul Pramugari saat Pesawat Mengudara
Tahap pertama dari proyek ini akan melibatkan pembangunan landasan pacu sepanjang 4 km, terminal penumpang dan fasilitas lainnya yang mampu menampung 25 juta penumpang per tahun dengan biaya USD4,6 miliar. Bandara tersebut rencananya baru akan dibuka pada 2025 mendatang.
“Bandara Long Thanh akan dikembangkan dalam tiga fase dengan total investasi USD16 miliar,” demikian keterangan Airports Corporation of Vietnam seperti dilansir dari Nikkei Asia.
Ketika selesai sepenuhnya pada tahun 2040, Bandara Long Thanh akan menjadi salah satu bandara terbesar di Asia Tenggara, dengan empat landasan pacu, empat terminal penumpang, dan kapasitas tahunan 100 juta penumpang - kira-kira sama dengan jumlah penduduk negara itu.
Baca juga: Modus Pilot 'Nakal' Kencani Pramugari, Ngajak Makan hingga Bayarin Apartemen
Dalam upacara peletakan batu pertama pada Januari, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyebut bandara itu sebagai 'salah satu proyek infrastruktur terbesar' di Vietnam.
Pada saat yang sama, Bandara Internasional Tan Son Nhat akan diperluas dengan investasi USD500 juta. Pembangunan di terminal ketiga akan dimulai pada musim panas, dan dijadwalkan selesai pada 2023. Perluasan tersebut akan meningkatkan kapasitas tahunan 70 persen menjadi 50 juta penumpang.
Follow Berita Okezone di Google News