CANDI Plaosan yang juga dikenal dengan sebutan 'Kompleks Plaosan' merupakan candi yang terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lokasinya tepat berada 1 Km dari Candi Prambanan.
Candi ini unik karena merupakan perpaduan dari ajaran Hindu dan Buddha, yang kaya akan sejarah dan cerita di baliknya. Berikut pesona dan fakta Candi Plaosan yang dikutip Okezone dari berbagai sumber.
Cara kesana dan biaya masuk
(Foto: Instagram pinkeyxoxo)
Candi Plaosan dibuka setiap hari dari hari Senin sampai hari Minggu yaitu mulai pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Untuk tiket masuknya yaitu sebesar 5000 rupiah dan biaya parkir sebesar 3000 rupiah untuk sepeda dan sepeda motor, dan 5000 rupiah untuk mobil. Waktu yang disarankan untuk mengunjungi candi ini adalah pada pagi hari karena pengunjung bisa melihat sunrise yang cantik dari balik candi. Selain itu, pengunjung juga bebas bersepeda mengitari kompleks candi ini.
Untuk menuju lokasi, jalur yang ada relatif nyaman untuk diakses kendaraan. Lebih mudah menggunakan patokan Bandara Adisutjipto ke timur lewat Jalan Raya Solo - Jogja. Sesampainya di Pasar Prambanan, terus ke timur menuju dua perempatan dan berada di Stasiun Brambanan. Dari sini, Anda akan langsung menemukan lokasinya.
Baca Juga: Fakta Menarik Candi Gedong Songo, Saksi Bisu Hanoman Kubur Hidup-Hidup Dasamuka
Dibagi menjadi dua kompleks
Candi ini dibagi menjadi dua kompleks yaitu Plaosan Lor (utara) dan Plaosan Kidul (selatan). Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara memiliki relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki.
Sedangkan Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk. Pada kompleks ini terdapat candi dan stupa yang sebagian di antaranya telah dipugar. Kedua candi tersebut memiliki teras bujur sangkar yang dikelilingi oleh tembok, sebuah tempat untuk meditasi di bagian barat dan kubah di sisi lainnya.
“Candi plaosan ini sangat menarik karena memiliki dua candi induk. Candi induk ini sama bentuknya jadi masyarakat sekarang pun mengenalnya dengan candi kembar,” kata Wahyu Kristanto, Pengkaji Pelestari Cagar Budaya yang dikutip dari channel Youtube Satumedia TV pada 9 Juli 2017.